“Orang-orang terbang di udara karena mereka tidak mengenakan sabuk pengaman,” kata seorang penumpang kepada lembaga penyiaran publik RNZ.
“Beberapa orang terluka parah. Orang-orang juga sangat ketakutan,” kata pria tak dikenal itu, suaranya bergetar.
Penumpang Brian Jokat mengatakan kepada situs berita lokal Stuff bahwa dia sedang tidur ketika insiden itu terjadi, dan dia terbangun dan melihat tetangga tempat duduknya di langit-langit pesawat.
“Punggungnya menempel di langit-langit dan dia terangkat ke udara, lalu dia terjatuh dan kepalanya terbentur sandaran tangan. Seluruh pesawat menjerit,” kata Jokat menggambarkan kejadian tersebut.
“Pesawat kemudian (mulai) menukik dan saya hanya berpikir, ‘Oke, ini dia, kita sudah selesai’.”
Seorang juru bicara maskapai penerbangan yang berbasis di Chile tersebut mengatakan “kejadian teknis selama penerbangan” telah “menyebabkan pergerakan yang kuat”.
“Pesawat mendarat di Bandara Auckland sesuai jadwal,” kata maskapai tersebut, seraya menambahkan bahwa pihaknya “sangat menyesali ketidaknyamanan dan ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan oleh situasi ini”.
Belum jelas apa penyebab insiden tersebut.
Gerard Campbell dari layanan ambulans St John Selandia Baru mengatakan para dokter pertama kali mengetahui masalah ini ketika pesawat turun ke kota terbesar di Selandia Baru.
Lebih dari selusin ambulans dan kendaraan medis lainnya bergegas ke lokasi kejadian untuk merawat korban luka.
“Kru ambulans kami memeriksa dan merawat sekitar 50 pasien, dengan satu pasien dalam kondisi serius dan sisanya dalam kondisi sedang hingga ringan,” kata Campbell.
“Dua belas pasien diangkut ke rumah sakit,” katanya, setelah sebelumnya menyebutkan jumlahnya 13.
Setidaknya tiga dari mereka yang dirawat adalah awak kabin.
Rekaman telepon seluler yang dibagikan oleh NZ Herald menunjukkan kru dan penumpang yang prihatin merawat seorang wanita yang terluka, sementara pramugari menanyakan apakah ada dokter di dalam pesawat.
Data dari pelacak maskapai penerbangan FlightAware menunjukkan pesawat kehilangan ketinggian sekitar dua jam dalam tiga jam penerbangan.
Boeing masih belum pulih dari insiden yang hampir membawa bencana pada bulan Januari ketika panel badan pesawat pada jet Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines meledak di tengah penerbangan.
Perwakilan Boeing tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru mengatakan pihaknya “mengetahui insiden yang dilaporkan” dan “mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan apakah akan membuka penyelidikan”.
Insiden tersebut dapat diselidiki oleh pihak berwenang Chili jika ditemukan terjadi di wilayah udara internasional.
Latam mengatakan penumpang yang menuju Santiago sekarang akan meninggalkan Selandia Baru pada Selasa malam.