Demi anak-anaknya, Jonathan* tahun lalu membuat keputusan untuk meninggalkan Hong Kong – rumahnya selama lebih dari 30 tahun – untuk tinggal di Inggris. Dia membawa beberapa barangnya yang paling berharga: buku-buku tentang Hong Kong.
Imigran tersebut teringat bagaimana anak-anaknya senang membaca buku berbahasa Mandarin di perpustakaan Hong Kong. Namun setelah pindah ke London, sang ayah bertanya-tanya: “Bagaimana saya bisa menjaga anak-anak saya tetap membaca buku berbahasa Mandarin?”
Jonathan segera bertemu dengan dua orang tua lainnya yang juga pindah ke Inggris dari Hong Kong. Mereka berbagi kekhawatirannya tentang menjaga budaya dan bahasa mereka tetap hidup untuk anak-anak mereka.
Ketiganya membawa banyak buku Hong Kong dan Kanton ke Inggris, namun mereka tidak punya cara untuk berbagi koleksinya dengan orang lain.
Oleh karena itu, pada bulan Februari, orang tua tersebut mendirikan Pusat Peminjaman dan Berbagi Buku HK di Inggris, dengan harapan dapat melindungi budaya Hong Kong dengan membagikan literaturnya. Situs web ini memiliki lebih dari 800 judul.
“Imigran tersebut membawa dua identitas, tidak hanya penduduk Inggris tetapi yang lebih penting adalah warga Hongkong. Jadi kita harus mengetahui bahasa kita dan mewariskannya kepada generasi berikutnya,” kata sang pendiri.
Pada tahun 2021, Inggris memperkenalkan cara bagi warga Hongkong dengan paspor Nasional Inggris (Luar Negeri) untuk pindah ke negara tersebut. Lebih dari 182.600 warga Hong Kong telah mengajukan permohonan untuk skema ini, dan setidaknya 123.800 orang dari Hong Kong telah pindah ke Inggris.
“Saya tidak ingin kehidupan kami berbeda dengan kehidupan di Hong Kong karena kendala jarak dan bahasa,” Jonathan berbagi.
Ketika seorang pembaca meminjam buku dari situs web, pemegang buku saat ini mengirimkannya langsung ke rumahnya. Setelah sebulan, peminjam mengirimkan bukunya ke orang berikutnya dan membayar biaya pengiriman. Jika ada orang baru yang belum meminjam buku tersebut, pemegang buku saat ini menyimpannya sampai pemberitahuan lebih lanjut.
“Platform kami lebih seperti database untuk membantu orang mengetahui…siapa yang menyimpan buku yang mereka inginkan. Tujuan layanan kami mencakup seluruh negeri,” jelasnya seraya menambahkan bahwa lebih dari 140 buku telah dipinjam melalui website.
Pendirinya menekankan: “Kami berharap… warga Hongkong di Inggris membaca buku-buku yang mereka minati dan terus mewariskan budaya dan sejarah Hong Kong.”
*Nama lengkap dirahasiakan atas permintaan orang yang diwawancara.