Seorang penderita demensia berusia 84 tahun ditemukan tewas dengan selotip menutupi hidung dan mulutnya, sementara istrinya ditemukan terluka dan tidak sadarkan diri di kamar tidur apartemen kelas atas mereka di Hong Kong pada hari Rabu setelah dugaan upaya pembunuhan-bunuh diri.
Investigasi awal mengungkapkan bahwa wanita berusia 71 tahun tersebut telah mempertimbangkan untuk bunuh diri sekitar dua minggu sebelumnya karena dia khawatir tidak dapat merawat suaminya, kata sumber yang mengetahui kasus tersebut.
The Post mengetahui bahwa pria tersebut menderita demensia dan atrofi otot, memiliki mobilitas terbatas dan memerlukan perawatan. Istrinya menderita depresi dan gangguan emosi.
Polisi kemudian menangkap wanita tersebut karena dicurigai membunuh suaminya.
Pada Rabu malam, dia terdaftar dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Petugas darurat tiba di flat Beacon Hill Road di Kowloon Tong sekitar pukul 04.20 setelah polisi menerima laporan dari salah satu pembantu rumah tangga pasangan tersebut.
Pasangan yang tidak sadarkan diri itu ditemukan ketika pembantu tersebut pergi ke kamar tidur pria tersebut untuk membantunya mengganti popok, kata orang dalam tersebut.
“Pembantu menemukan pria itu terbaring di tempat tidur dengan mulut dan hidung ditutupi selotip,” ujarnya. Istrinya yang tidak sadarkan diri ditemukan di lantai di samping pisau berlumuran darah dekat tempat tidur.
Berdasarkan keterangan polisi, pria tersebut dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Juru bicara kepolisian mengatakan sang istri menderita luka sayatan di leher dan tangannya. Dia dilarikan ke Caritas Medical Center di Sham Shui Po dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Princess Margaret di Lai Chi Kok.
Pasangan itu dikatakan tinggal di kamar terpisah di flat kelas atas dan memiliki dua pembantu rumah tangga.
Otopsi akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematian pria tersebut, kata orang dalam.
“Setelah melakukan penyelidikan, polisi yakin pembunuhan itu terjadi karena pengaruh depresi dan gangguan emosi serta kekhawatiran sang istri terhadap ketidakmampuannya sendiri dalam mengurus suaminya,” kata sumber tersebut.
Warga Hong Kong, 80, tewas dalam dugaan percobaan pembunuhan-bunuh diri di toilet MTR, istrinya selamat
Warga Hong Kong, 80, tewas dalam dugaan percobaan pembunuhan-bunuh diri di toilet MTR, istrinya selamat
Detektif dari regu kejahatan distrik Kota Kowloon menganggap kasus ini sebagai upaya pembunuhan-bunuh diri.
Ini adalah kasus kedua yang terjadi di kota tersebut dalam dua bulan terakhir.
Pada tanggal 30 Januari, seorang pria berusia 80 tahun meninggal dalam upaya pembunuhan-bunuh diri di dalam toilet stasiun kereta api, sementara istrinya yang cacat dan menderita demensia selamat.
Staf di stasiun MTR Shek Mun di Sha Tin menghubungi polisi setelah menemukan pasangan itu tidak sadarkan diri di dalam toilet umum dengan kepala ditutupi kantong plastik yang diikat dengan tali. Sumber polisi mengatakan pria tersebut diduga menaruh tas di kepala istrinya sebelum melakukan hal yang sama pada dirinya sendiri.
Wanita berusia 71 tahun yang menggunakan kursi roda itu sadar kembali setelah petugas layanan darurat mendatangi lokasi kejadian.
Universitas Hong Kong meluncurkan sistem pencegahan bunuh diri yang mengeluarkan peringatan
Universitas Hong Kong meluncurkan sistem pencegahan bunuh diri yang mengeluarkan peringatan
Pasangan tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Prince of Wales di Sha Tin tetapi pria tersebut dinyatakan meninggal pada pukul 17.22.
Tragedi yang melibatkan pengasuh lansia telah memicu kekhawatiran publik dalam beberapa tahun terakhir.
Para ahli sebelumnya mengatakan sekitar 1,3 juta pengasuh berada di bawah tekanan besar, dan menambahkan bahwa pemerintah hanya memberikan dukungan terbatas karena kota tersebut tidak memiliki kebijakan yang berpusat pada pengasuh.
Populasi kota yang menua dengan cepat juga menambah masalah ini, kata mereka.