Lihat foto ini. Anak-anak berjalan di sepanjang jalan di desa Timbulsloko di Indonesia, namun jalan tersebut terendam banjir akibat naiknya air laut.
Banyak bangunan di desa tepi pantai yang terendam air pasang, sehingga warga harus beradaptasi dengan kehidupan baru di atas air.
Lebih dari 200 orang telah tinggal di desa tersebut, yang telah berubah dari lanskap sawah yang subur menjadi jaringan jalan setapak di atas air.
Laut sudah mencapai lima kilometer ke daratan sekitar Timbulsloko. Guru desa Sulkan menyebutnya sebagai “bencana lambat” yang terjadi di depan mata dunia.
Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan tentang bagaimana perubahan iklim dapat berdampak pada desa-desa pesisir, kota-kota besar dan kecil di mana pun, termasuk Hong Kong.