Pada Forum Pembangunan Tiongkok, yang dimulai di Beijing pada hari Minggu dan berlangsung hingga hari Senin, Cook naik ke panggung untuk berbicara di hadapan para peserta penting yang mencakup pejabat tingkat tinggi pemerintah Tiongkok dan lebih dari 80 eksekutif bisnis asing.
Pemasok Tiongkok “tidak hanya menerima tujuan (netralitas karbon), mereka juga telah berinovasi dan mencari cara-cara baru dalam melakukan sesuatu”, katanya.
Pada hari Jumat, Cook bertemu dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao untuk membahas operasi Apple di negara tersebut dan hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS, menurut pernyataan dari Kementerian Perdagangan.
“Tiongkok memiliki pasar yang sangat besar… talenta-talenta berkualifikasi tinggi serta lingkungan bisnis yang stabil dan terbuka… ini berarti peluang besar bagi perusahaan global, termasuk Apple,” demikian bunyi pernyataan tersebut. “Tiongkok menyambut baik Apple untuk memperdalam pijakannya di negara ini.”
Selama pertemuannya dengan Wang, Cook mengatakan Apple berkomitmen terhadap pembangunan jangka panjang di negara tersebut dan akan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan serta rantai pasokan di sana, menurut pernyataan tersebut.
“Tidak ada rantai pasokan di dunia yang lebih penting bagi kami selain Tiongkok,” kata Cook seperti dikutip dalam wawancara dengan media pemerintah China Daily yang diterbitkan pada hari Rabu.
Apple berada di bawah tekanan yang semakin besar di pasar ponsel pintar terbesar di dunia, di mana iPhone menghadapi “persaingan ketat di kelas atas dari Huawei (Teknologi) yang bangkit kembali, dan terjepit di tengah-tengah karena harga yang agresif dari perusahaan-perusahaan seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi. ”, menurut konsultan pasar Counterpoint.
Selain Cook, para eksekutif asing yang menghadiri Forum Pembangunan Tiongkok tahun ini termasuk Amin Nasser, presiden dan CEO perusahaan minyak milik negara Arab Saudi Aramco, Darren Woods, ketua dan CEO raksasa energi AS ExxonMobil, dan CEO grup HSBC Noel Quinn.