Kapal Huang Pu yang berbendera Panama, dimiliki dan dioperasikan oleh Tiongkok mengeluarkan panggilan darurat pada hari Sabtu tetapi tidak meminta bantuan, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X pada hari Minggu pagi.
“Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dan kapal kembali melanjutkan perjalanannya,” kata pernyataan itu.
CENTCOM dan Operasi Perdagangan Laut Inggris (UKMTO) Angkatan Laut Inggris mengatakan kebakaran terjadi di atas kapal tetapi dapat dipadamkan dalam waktu 30 menit.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang menurut UKMTO terjadi di 23 mil laut sebelah barat pelabuhan Mokha di Yaman.
CENTCOM mengatakan pemberontak Houthi telah meluncurkan empat rudal balistik anti-kapal di Laut Merah dekat Huang Pu sebelum rudal kelima menghantam kapal tersebut.
Menurut Ambrey, “detail registrasi kapal tanker tersebut, termasuk nama dan operator, telah diubah baru-baru ini pada Februari 2024”.
Kapal itu telah didaftarkan pada tahun 2019 oleh perusahaan Inggris Union Maritime Ltd, kata Ambrey, dan kapal lain yang berafiliasi dengan perusahaan yang sama sebelumnya telah menjadi sasaran Houthi.
Kelompok Houthi telah berjanji untuk menargetkan kapal-kapal Israel, Inggris dan AS, serta kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, sehingga mengganggu lalu lintas di sepanjang jalur perdagangan penting tersebut.
AS dan Inggris melancarkan gelombang serangan baru terhadap Houthi sehubungan dengan berlanjutnya serangan di Laut Merah
AS dan Inggris melancarkan gelombang serangan baru terhadap Houthi sehubungan dengan berlanjutnya serangan di Laut Merah
CENTCOM mengatakan, setelah serangan terhadap Huang Pu, pasukan AS melawan enam drone yang diluncurkan oleh Houthi, lima di antaranya jatuh ke Laut Merah.
Pesawat keenam terbang ke wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, katanya.