Wanita lain yang merekam video tersebut dan tertawa bersamanya ternyata adalah rekannya, Lauren Bray.
Bray dilaporkan merekam video tersebut saat pasangan tersebut sedang menikmati anggur di sebuah hotel di Antigua, saat singgah setelah penerbangan dari London.
Rekan-rekan mereka yang bereaksi terhadap video tersebut dengan marah mengatakan bahwa mereka meniru sebuah keluarga Tiongkok yang tidak bisa berbahasa Inggris dan berusaha keras untuk mengekspresikan diri mereka dalam penerbangan, menurut tabloid Inggris The Sun.
Akun tersebut ditangguhkan setelah videonya menjadi viral.
Seorang rekan kru British Airways menyebut mereka “mengejutkan dan bodoh”, “memiliki pemikiran rasis, lalu memfilmkannya dan membagikannya kepada dunia”.
Seorang juru bicara maskapai mengatakan kepada Business Insider bahwa mereka telah memecat pasangan tersebut: “Segala bentuk rasisme sama sekali tidak dapat diterima, kami menanggapi tuduhan semacam ini dengan sangat serius.”
Walton telah bekerja untuk maskapai tersebut selama 10 tahun dan Bray enam tahun, menurut situs berita tersebut.
Di media sosial daratan, video tersebut telah memicu kemarahan publik.
“Betapa dangkal dan memalukannya dia, menertawakan orang yang tidak bisa berbicara dengan baik dalam bahasa yang bukan bahasa ibu mereka?” kata salah satu orang di Weibo.
“Apa yang salah jika orang Tionghoa memiliki aksen Tionghoa?” kata yang lain.
Yang ketiga memuji “reaksi cepat dan tepat” British Airways terhadap insiden tersebut.
Pose mata sipit dianggap mengejek penampilan orang Asia dan sangat menyinggung.
Banyak orang, termasuk selebriti dan merek terkenal, mendapat kesulitan dalam melakukan pose tersebut.
Pelakunya termasuk penyanyi Amerika Miley Cyrus, seluruh tim tenis wanita Spanyol yang melakukan pose tersebut selama Olimpiade Beijing 2008, dan yang terbaru, Dior.
Rumah mode mewah asal Prancis itu dituding melakukan rasisme setelah mengunggah foto Instagram yang menampilkan seorang model menarik perhatiannya. Mereka menghapus foto tersebut setelah mendapat reaksi keras dari dunia maya.
Ini bukan pertama kalinya pramugari dipecat karena perilaku tidak pantas.
Pada tahun 2023, maskapai penerbangan Hong Kong Cathay Pacific Airways memecat tiga awak kabin, setelah mereka dituduh mengejek penutur non-Inggris dari Tiongkok yang meminta “karpet” sambil meminta selimut.
Mereka juga terdengar mengomentari orang-orang yang tidak memahami bahasa Kanton sebagai “tidak mampu memahami bahasa manusia”.