Meskipun Tiongkok menyatakan komitmennya terhadap stabilitas di Semenanjung Korea, toleransi Tiongkok terhadap program nuklir Korea Utara melemahkan klaim tersebut, sehingga menimbulkan kritik bahwa Tiongkok tidak memiliki kredibilitas ketika mengadvokasi kerja sama strategis dengan AS atau mendiskusikan masalah keamanan di kawasan Asia-Pasifik.
Mengingat India dan Pakistan secara de facto telah mencapai status negara bersenjata nuklir hanya dengan tiga dan dua uji coba, uji coba nuklir ketujuh Korea Utara akan menghadirkan tantangan yang melampaui kemampuan kedua negara tersebut.
Beberapa ahli berpendapat bahwa jika persenjataan nuklir Korea Utara berkembang pesat hingga mencapai titik di mana pencegahan tidak dapat dihindari, maka serangan pendahuluan atau operasi pemenggalan kepala tidak boleh dikesampingkan.
Kekhawatiran telah muncul di Tiongkok mengenai risiko kebocoran radiasi dan gempa bumi yang lebih parah dari yang diperkirakan jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir ketujuh.
Sementara itu, hasil uji paparan radiasi yang dilakukan pemerintah Korea Selatan terhadap 10 pembelot dari Punggye-ri menunjukkan peningkatan tingkat radiasi secara signifikan, dengan lima di antaranya menunjukkan tingkat keparahan yang menunjukkan adanya mutasi genetik.
Sejak uji coba nuklir keenam, lebih dari 40 gempa bumi alami telah terjadi di wilayah yang sebelumnya tidak memiliki aktivitas seismik, sehingga meningkatkan risiko keruntuhan tanah. Media Korea Selatan telah menyiarkan laporan geologi yang menunjukkan akan segera terjadi letusan Gunung Paektu, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa uji coba nuklir ketujuh Korea Utara dapat mempercepat aktivitas gunung berapi.
Pembicaraan perang Korea Utara merupakan seruan untuk diplomasi yang cekatan dari AS
Pembicaraan perang Korea Utara merupakan seruan untuk diplomasi yang cekatan dari AS
Gunung Paektu dianggap sebagai salah satu gunung berapi paling berbahaya di dunia yang bisa meletus kapan saja, dan prediksi menunjukkan kekuatan letusannya bisa melampaui letusan Tambora tahun 1815 di Indonesia.
Mari kita berharap bahwa tekanan kuat dari Tiongkok telah mempengaruhi Korea Utara untuk menahan diri melakukan uji coba atom ketujuh. Apa pun alasannya, penting bagi pemerintah Tiongkok untuk menyadari pentingnya mencegah uji coba nuklir lagi.
Lee Min-Yong adalah profesor tamu di School of Global Service di Sookmyung Women’s University, Korea Selatan dan mantan penasihat (urusan luar negeri dan keamanan nasional di Kantor Kepresidenan Republik Korea