Berbicara pada pembukaan KTT Demokrasi, Yoon mengatakan negara-negara mempunyai kewajiban untuk berbagi pengalaman dan kebijaksanaan sehingga kecerdasan buatan dan teknologi dapat digunakan untuk mendorong demokrasi.
Kesenjangan teknologi antar negara merupakan sebuah tantangan besar, kata Yoon, seraya menggambarkannya sebagai penyebab utama mengapa beberapa negara tertinggal dalam hal kesejahteraan ekonomi dan gagal membuat kemajuan dalam demokrasi.
“Berita palsu dan disinformasi berdasarkan kecerdasan buatan dan teknologi digital tidak hanya melanggar kebebasan individu dan hak asasi manusia tetapi juga mengancam sistem demokrasi,” kata Yoon.
Ancaman digital terhadap demokrasi, dan bagaimana teknologi dapat mendorong demokrasi dan hak asasi manusia universal, diharapkan menjadi agenda utama pertemuan tiga hari tersebut.
“Ketika rezim otoriter dan represif menggunakan teknologi untuk melemahkan demokrasi dan hak asasi manusia, kita perlu memastikan bahwa teknologi menopang dan mendukung nilai-nilai dan norma-norma demokrasi,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada pertemuan puncak tersebut.
Pemerintahan-pemerintahan yang berpikiran sama dan rakyatnya bekerja sama untuk mendorong pemilu yang bebas dan adil, kata Blinken, sambil menekankan bahwa menjaga demokrasi adalah upaya kolektif.
Baik Blinken maupun Yoon tidak menyebut nama negara atau pemimpin mana pun.
Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan.
Beberapa jam sebelum KTT dimulai, Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke laut untuk pertama kalinya dalam dua bulan dalam unjuk kekuatan terbarunya.
Hasilnya berarti Putin, yang naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1999, akan memulai masa jabatan enam tahun baru yang akan membuatnya menyalip Joseph Stalin dan menjadi pemimpin terlama di Rusia dalam lebih dari 200 tahun jika ia menyelesaikan masa jabatannya.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengkritik pemilu tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemilu tersebut “jelas tidak bebas dan adil mengingat Putin telah memenjarakan lawan politik dan mencegah orang lain mencalonkan diri melawannya”.
KTT di Korea Selatan juga dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri Inggris Oliver Dowden, yang mengatakan demokrasi menghadapi ancaman di berbagai bidang, termasuk serangan siber yang mengganggu kampanye, kelompok populis yang menganut kebohongan, dan “otokrat yang mengadakan pemilu palsu”.
Berbicara pada sesi terpisah, Blinken mengatakan Washington merilis panduan pertama bagi perusahaan teknologi untuk membantu mencegah serangan terhadap pembela hak asasi manusia secara online.