“Para pemimpin akan menegaskan kembali dukungan mereka yang tak tergoyahkan bagi pertahanan Ukraina melawan perang penaklukan brutal Rusia,” kata Gedung Putih, seraya mencatat bahwa ketiga pemimpin tersebut akan berkoordinasi menjelang pertemuan puncak tahunan NATO, yang akan diselenggarakan pada 9-11 Juli di Washington.
Berbicara sebelum perundingan, Menteri Luar Negeri Polandia Radislaw Sikorski mendesak Ketua DPR Mike Johnson untuk mengizinkan pemungutan suara mengenai dana Ukraina, namun melunakkan permohonan sebelumnya di mana ia mengatakan Johnson akan disalahkan jika rancangan undang-undang tersebut gagal dan pasukan Rusia maju.
“Jika paket Amerika tidak sampai… Ukraina mungkin berada dalam kesulitan, dan itu mungkin berarti perlunya lebih banyak pasukan Amerika di Eropa,” katanya kepada wartawan saat sarapan pagi di Monitor.
Sikorski juga mengacu pada keyakinan Johnson yang menganut paham Baptis, dengan mengatakan bahwa Rusia “menganiaya agama minoritas, termasuk penganut Baptis” di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan ketiga pemimpin tersebut akan merayakan ulang tahun ke-25 Polandia bergabung dengan NATO dan akan membahas “memperdalam hubungan pertahanan kita yang semakin erat selama dua tahun terakhir sejak invasi Rusia ke Ukraina”.
“Kembali ke status quo ante tidak mungkin dilakukan. Ambisi imperialistik Rusia dan revisionisme agresif mendorong Moskow ke arah konfrontasi langsung dengan NATO, dengan Barat dan, pada akhirnya, dengan seluruh dunia bebas,” tulis Duda.
“Dia tidak akan memberikan satu sen pun untuk perang Ukraina-Rusia dan oleh karena itu perang akan berakhir,” kata Orban kepada televisi pemerintah pada Minggu malam. “Jelas sekali bahwa Ukraina tidak dapat berdiri sendiri.”