Banyak warga Hongkong yang mungkin tidak menyadari kasus pengadilan yang dimenangkan bulan lalu oleh Michael Mann, seorang ilmuwan iklim, yang memberikan pesan penting kepada kita: pengadilan tidak akan membiarkan orang-orang yang menyangkal perubahan iklim mengamuk dengan informasi yang salah. Keputusan penting ini diambil pada akhir pertarungan hukum selama 12 tahun yang dilakukan Mann melawan dua penulis sayap kanan yang menyerang karyanya, dan merupakan pengingat bahwa kita tidak boleh terlalu memikirkan masalah iklim.
Di Hong Kong, masyarakat umumnya percaya bahwa kita sedang menghadapi darurat iklim. Namun, seberapa proaktif kota ini dalam mengatasi hal ini masih diragukan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, total emisi gas rumah kaca turun 4 persen dibandingkan tahun 2021, namun masih sekitar 1 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Apakah Hong Kong telah bertindak cukup cepat dalam melakukan dekarbonisasi?
Uni Eropa mengumumkan pada tanggal 6 Februari bahwa mereka akan mengurangi gas rumah kaca sebesar 90 persen pada tahun 2040. Hong Kong perlu mempercepat upayanya dalam mengatasi perubahan iklim dengan berinvestasi pada pembangkit listrik tanpa karbon. Pembangkitan listrik merupakan sumber emisi karbon terbesar (sekitar 63 persen) pada tahun 2022. Pengurangan karbon dalam campuran bahan bakar akan tepat sasaran dan, bersama dengan pendidikan dan promosi penggunaan energi yang cerdas, akan membawa kita menuju netralitas karbon. lebih cepat.
Foshan membutuhkan waktu enam tahun untuk mendatangkan 1.000 bus hidrogen pada tahun 2021. Dengan mengacu pada pengalaman Foshan, Hong Kong tentunya dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan transportasi ramah lingkungan.
Gugatan AS merupakan pengingat bagi kita untuk beralih ke gaya hidup dan operasi bisnis rendah karbon.
Rico Wong, wakil direktur, The Green Earth
Pemungutan sampah akan membuat masyarakat lebih sadar lingkungan
Dikenakan biaya atas sampah yang mereka buang akan memberi insentif kepada masyarakat untuk menghasilkan lebih sedikit sampah, dan secara langsung melibatkan warga Hong Kong dalam tindakan perlindungan lingkungan. Karena pungutan ini akan meningkatkan biaya pembuangan sampah, masyarakat akan lebih memperhatikan pemilahan dan daur ulang sampah. Hal ini akan membantu mengurangi beban pada fasilitas pengolahan limbah dan memperpanjang umur tempat pembuangan sampah yang sudah rusak.
Ketika masyarakat menjadi lebih sadar tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan, mereka mungkin akan lebih memperhatikan apa yang mereka konsumsi dan buang. Hal ini akan membantu mendorong seluruh masyarakat ke arah pembangunan berkelanjutan.
Lam Wing-ki, Kwai Chung