Liu dari CAIR mengatakan tim peneliti mereka telah “mengerahkan upaya ekstra untuk mengadaptasi sistem Huawei”. Mereka optimis bahwa pelatihan platform komputasi berbasis chip AI Huawei akan “meningkat lebih cepat” dalam jangka panjang, katanya.
Namun, Liu mengatakan saat ini terdapat keterbatasan di industri perawatan kesehatan yang lebih luas dalam hal jumlah database khusus untuk prosedur bedah otak. Dia menambahkan bahwa database antar rumah sakit yang berbeda biasanya juga tidak terhubung.
“Dalam industri AI, sudah menjadi rahasia umum bahwa semakin besar kumpulan database, semakin kuat pula model yang dapat dilatih,” katanya.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Liu menunjukkan bahwa tim peneliti mereka telah melengkapi CARES Copilot 1.0 dengan ribuan buku teks kedokteran, makalah akademis, dan pedoman bedah saraf internasional.
“Pengambilan keputusan klinis didasarkan pada berbagai informasi, seperti CT scan, MRI, hasil tes fisiologis pasien, dan banyak lagi,” katanya. “Jadi kami ingin dokter membuat keputusan yang lebih baik melalui kombinasi berbagai sumber informasi.”
Didirikan pada tahun 2019, CAIR merupakan cabang CAS pertama di luar Tiongkok daratan. Hal ini berperan sebagai jembatan yang menghubungkan talenta internasional Hong Kong dan penelitian akademis terkemuka dengan kebutuhan industri-industri mapan di Tiongkok daratan, menurut Liu.
Tim peneliti mereka kini mendekati sejumlah produsen perangkat medis untuk mengadaptasi inovasi AI CAIR pada produk mereka.