Swarup Gurung dan Mahisma Gurung adalah dua dari 16 warga Hongkong yang mengunjungi Wuhan untuk pengalaman pembelajaran mendalami budaya yang didanai penuh pada awal tahun ini.
Ini adalah pertama kalinya kedua siswa tersebut mengunjungi daratan Tiongkok. Akhir pekan empat hari itu penuh kejutan.
Marisma, 14 tahun, senang mengunjungi Menara Bangau Kuning yang terkenal di Wuhan. Swarup, 11 tahun, mengatakan dia suka mencoba makanan yang berbeda – yang menurutnya sangat pedas.
Rombongan juga mengunjungi Museum Jembatan, menyiapkan jamu, dan menaiki mobil listrik.
“Daripada tetap bersekolah (dan belajar) ‘Oh, ini yang terjadi’, Anda bisa pergi ke tempat tersebut dan benar-benar mengalami apa yang terjadi,” kata Swarup. Dia adalah seorang siswa di Sekolah Dasar Pemerintahan Jordan Road.
Marisma, seorang siswa Rosaryhill School, menambahkan: “(Ini lebih dari sekedar) melihat berita atau sesuatu di ponsel Anda; kita harus mengalaminya. Itu sangat bagus.”
Berjuang dalam sistem
Perjalanan ini diselenggarakan oleh Integrated Brilliant Education Limited (IBEL). Ini adalah LSM yang membantu sekitar 280 siswa etnis minoritas di Hong Kong dalam pendidikan mereka.
Manoj Dhar ikut mendirikan IBEL bersama istrinya pada tahun 2015. Dhar menjelaskan bahwa siswa yang tidak berbahasa Mandarin mengalami kesulitan dalam sistem sekolah di kota tersebut. Hal ini terutama berlaku jika mereka tidak mampu bersekolah di sekolah internasional.
Selain bimbingan belajar bahasa Kanton sepulang sekolah, IBEL juga mengadakan tamasya untuk membuat siswa tertarik dengan kota mereka. “Kami membawa mereka ke museum (atau) Hong Kong Sevens, atau memberi mereka latihan aktivitas olahraga,” kata Dhar.
Pengalaman keluarga
Dhar percaya akan pentingnya pengalaman generasi. Dia mendorong siswa untuk membawa keluarga dalam perjalanan ke Wuhan.
Marisma terikat dengan kakak laki-lakinya dalam perjalanan. Swarup cukup beruntung bisa ditemani oleh orang tuanya.
Orang tua Swarup menyaksikan dia memberikan pidato bilingual dalam bahasa Inggris dan Kanton di akhir perjalanan. Dia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ruangan yang penuh dengan pejabat, termasuk mantan kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor.
“Bagaimana mungkin aku tidak gugup?” kata Swarup. “Teman-temanku menyuruhku melakukan kontak mata… (tapi) aku harus melihat kertasnya.”
Meski begitu, dia mengaku bangga dengan pidatonya. Dia semakin gembira ketika ayahnya memberinya hadiah sebagai ucapan selamat.
Jawaban yang disarankan
Sebelum kamu membaca: Jawabannya mungkin berbeda-beda.
Berhenti dan pikirkan: Dhar memastikan tidak hanya mengundang siswa IBEL saja namun seluruh anggota keluarganya dalam perjalanan tersebut agar bisa belajar bersama.
Mempertimbangkan: Swarup dan Mahisma menikmati pengalaman mendalam mempelajari tentang Wuhan dengan melihatnya secara langsung, bukan jarak yang tercipta karena mempelajari sesuatu melalui buku teks atau layar komputer.