Kesulitan: Penantang (Level 2)
Tsim Sha Tsui terkenal dengan keramaiannya, makanannya yang lezat, dan pemandangan pelabuhannya yang indah. Namun sejarahnya sebagai pusat toko penjahit jas di Hong Kong lebih dari itu.
Banyak dari toko-toko ini dikelola oleh keluarga dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sejumlah besar berasal dari India, dan bisnis mereka didirikan di kota ini pada tahun 1950an dan 1960an.
Sejarah Mode Raja
“Bisnis kami telah berkembang karena kami telah berupaya keras dan memberikan banyak cinta ke dalamnya, dan kami melayani banyak orang,” kata Raja Daswani, 65 tahun, yang mengelola Raja Fashions.
Keluarga Raja berimigrasi ke Hong Kong dari Pune, India, pada awal tahun 1950-an. Kakeknya memulai bisnis ini pada tahun 1957. Raja adalah generasi ketiga yang menjalankan bisnis tersebut. Raja mengatakan keluarganya membuka toko menjahit karena mereka sudah “memiliki pemahaman yang baik tentang pakaian”.
“Militer Inggris berada di Hong Kong dan mereka membutuhkan banyak pakaian,” kata Raja. “Saat itu ada banyak personel Inggris dan ekspatriat dari Inggris yang datang untuk berdagang dengan Tiongkok. Ada permintaan yang besar karena harga barang di Inggris sangat mahal dan tidak terlalu mahal di Hong Kong.”
Selama bertahun-tahun, toko tersebut diwariskan dari kakeknya ke ayahnya hingga Raja.
“Saya memulainya sejak usia sangat muda – pada usia 16 tahun, saya mengambil alih,” katanya. “Pada usia 18 tahun, saya menjadi bos karena ayah saya sakit… Saya mengatur segalanya.”
Generasi penerus bangsa
Kini, anak-anak Raja juga ikut terlibat. Putranya, Prashant Daswani, 29 tahun, awalnya berencana bekerja di bidang sains. Namun pekerjaan paruh waktu di toko pakaian pria di Amerika Serikat berubah pikiran.
“Saya lebih menikmati bisnis keluarga,” kata Prashant.
Bersama kakak laki-lakinya, Prashant membantu memperbarui toko dan menangani halaman media sosial dan buletin online perusahaan.
Tentu saja, bekerja dengan keluarga bisa “membuatnya 10 kali lebih rumit”, kata Prashant, seraya menambahkan bahwa dia terkadang berselisih paham dengan ayah dan kakak laki-lakinya.
“Tapi mereka juga keluarga; mereka adalah keluarga sebelum (apa pun),” jelasnya.
Menjalankan toko bisa terasa sangat pribadi, bukan hanya karena dia bekerja dengan keluarga tetapi juga karena sifat bisnisnya.
“Semuanya buatan tangan, dan kesalahan bisa saja terjadi. Saya patah hati ketika pelanggan atau klien yang saya hormati tidak menyukai produk saya,” Prashant berbagi.
“Tetapi kemudian Anda juga mendapatkan sisi sebaliknya, di mana Anda mendapatkan pesan-pesan yang menghangatkan hati, dan mereka sangat menghargai layanan Anda dan nilai yang Anda berikan.”
Gunakan teka-teki di bawah ini untuk menguji pengetahuan Anda tentang kosakata dalam cerita.
Jawaban yang disarankan
-
Berhenti dan pikirkan: Bagaimana Raja bisa mengambil alih bisnis ini? Raja mulai belajar berdagang sejak kecil, dan akhirnya mulai bekerja di toko. Dia mengambil alih bisnis saat remaja ketika ayahnya jatuh sakit.
-
Mempertimbangkan: Ketika Raja Fashions dibuka pada tahun 1950an, mengapa toko penjahit jas begitu menguntungkan pada saat itu? Saat itu, permintaan jas sangat tinggi karena militer Inggris sedang berada di Hong Kong. Biaya tenaga kerja di Hong Kong lebih murah dibandingkan di Inggris, sehingga orang lebih memilih membeli pakaian di Hong Kong. Hal ini memberi banyak bisnis pada toko penjahit jas.
-
Jawab ini: Berdasarkan pengalaman Prashant, apa saja kerugian bekerja di bisnis ini? Prashant mengatakan bahwa bekerja dengan keluarga membuat segalanya menjadi rumit, dan dia serta saudara laki-laki dan ayahnya bertengkar. Selain itu, Prashant juga merasa hancur jika klien tidak puas dengan pekerjaannya.