Kesulitan: Summiteer (Level 3)
Di ibu kota Libya, bagian luar kafe yang mengilap tidak memberikan sedikit gambaran tentang suasana di dalam kafe. Restoran ini dibangun dari bahan daur ulang untuk mempromosikan keberlanjutan di negara yang baru pulih dari perang bertahun-tahun.
Nama kafenya, Lamma, berarti “berkumpul” atau “nongkrong” dalam bahasa Arab. Ini telah menjadi pusat budaya bagi penduduk lokal dan pengunjung lainnya. Ini menampilkan galeri seni yang menampilkan karya seniman Libya dan menyelenggarakan acara dan lokakarya.
Namun misi utamanya, kata pemiliknya, adalah meningkatkan kesadaran akan gaya hidup ramah lingkungan di Libya. Inisiatif ramah lingkungan jarang terjadi di negara ini, yang sedang dalam masa pemulihan dari konflik yang berkepanjangan.
“Kami menggunakan bahan-bahan yang ditinggalkan di jalanan, seperti karet dari ban, kayu dari pohon, dan limbah konstruksi untuk membangun kafe ini,” kata Louay Omran Burwais, arsitek yang merancang dan mendirikan Lamma.
Burwais berharap timnya dapat menginspirasi lebih banyak daur ulang dan praktik ramah lingkungan lainnya di Libya.
Jawaban: untuk mempromosikan praktik ramah lingkungan di Libya