Ketika seseorang bersikap jahat terhadap orang lain di dunia maya, hal ini disebut penindasan maya (cyberbullying). Hal ini dapat terjadi ketika seseorang menggunakan internet untuk mengolok-olok orang lain, mengirim pesan jahat, menyebarkan rumor yang menyakitkan, atau berbagi foto yang memalukan tanpa izin.
Hal ini juga termasuk ketika sekelompok orang berhenti mengikuti seseorang di media sosial, atau memilihnya di game online. Itu tidak baik dan dapat melukai perasaan orang.
Mengapa orang begitu jahat?
Katie Leung adalah pekerja sosial klinis dan psikoterapis di Hong Kong. Dia mengatakan bahwa orang sering menindas orang lain karena mereka tidak memikirkan bagaimana tindakan mereka menyakiti orang lain.
“Terkadang kita merasa sangat iri atau marah pada seseorang. Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan perasaan ini, jadi kami bertindak tanpa berpikir,” jelas psikoterapis tersebut.
Leung menekankan bahwa cyberbullying juga dapat merugikan pelaku intimidasi.
“Para pelaku cyberbullying sering kali merasa kesepian karena mereka tidak tahu cara menangani perasaan mereka dengan cara yang sehat. Mereka mengatakan atau melakukan hal-hal jahat kepada orang lain, tapi hal ini bisa membuat mereka kehilangan teman,” ujarnya.
“Sangat mudah untuk bersikap jahat kepada orang-orang di dunia maya, namun ada konsekuensinya. Orang-orang akan melihat Anda secara berbeda, dan Anda mungkin juga merasa buruk tentang diri Anda sendiri.”
Bagaimana pelaku cyberbullying bisa berubah?
Daripada bertindak jahat kepada orang lain ketika mereka sedang frustrasi, Leung mengatakan para pelaku intimidasi harus mencari cara untuk menenangkan diri. Ada banyak cara untuk melakukannya: menghitung perlahan sampai 10, menarik napas dalam-dalam, atau istirahat dari situasi tersebut.
Kemudian, kita bisa mencoba mendeskripsikan emosi kita dan mengubah tindakan kita. Leung menjelaskan: “Saat kita menyebutkan perasaan kita, kita membantu otak kita untuk memahaminya. Hal ini dapat membantu kita untuk tenang dan berpikir lebih jernih.”
Kita juga bisa meminta seseorang yang kita percaya untuk membantu kita memahami perasaan kita.
Leung menambahkan, mengetahui apa yang membuat kita marah dapat membantu kita mengendalikan emosi dan tidak langsung bertindak. Kita bisa mempunyai rencana apa yang harus kita lakukan jika seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Misalnya, kita bisa berjanji untuk mengatakan setidaknya satu hal baik dalam situasi yang membuat kita marah.
“Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi pelaku cyberbullying. Kita semua membuat kesalahan, dan tidak apa-apa jika kita mengakuinya.” kata Leung.
Contoh jawaban
-
Sebelum kamu membaca: Cyberbullying adalah ketika seseorang menggunakan internet untuk berbuat jahat kepada orang lain.
-
Berhenti dan pikirkan: Cyberbullying dapat melukai perasaan orang lain dengan membuat mereka merasa sedih, marah, atau malu. Hal ini juga dapat membuat pelaku intimidasi merasa kesepian dan kehilangan teman-temannya.
-
Mempertimbangkan: Kita harus menemukan cara yang sehat untuk mengatasi perasaan kita. Misalnya, kita bisa menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam, menghitung sampai 10, atau istirahat sejenak dari keadaan. Ada baiknya juga untuk berbicara dengan seseorang yang kita percayai.