Kesulitan: Summiteer (Level 3)
Sangat mudah untuk melupakan apa yang ada di lemari es Anda di kota sibuk seperti Hong Kong. Sebuah aplikasi baru diharapkan dapat mengatasi masalah ini dan mengurangi limbah makanan.
Mazah dikembangkan oleh tim remaja di seluruh dunia. Salah satunya adalah Prithika Venkatesh, warga Hong Kong berusia 18 tahun. Fitur utama aplikasi ini adalah pelacak bagi pengguna untuk mencatat makanan yang mereka beli dan tanggal kadaluwarsanya. Ini memiliki resep yang dipersonalisasi yang menunjukkan apa yang bisa dibuat dengan makanan yang mereka daftarkan, serta peta yang menunjukkan di mana pengguna dapat menyumbangkan makanan tambahan.
Proyek mereka menerima Penghargaan Kehormatan Tertinggi dari Slingshot Challenge awal bulan ini. Ini termasuk hadiah sebesar US$10.000 (HK$78.026) untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Prithika, yang duduk di tahun terakhirnya di Hong Kong International School, mengatakan timnya memilih topik ini karena mereka berharap dapat mendorong keberlanjutan dan mengatasi kelaparan.
Menurut Departemen Perlindungan Lingkungan Hong Kong, sekitar 3.300 ton sampah makanan berakhir di tempat pembuangan sampah setiap hari pada tahun 2022. Daur ulang dapat membantu masalah ini, namun Mazah berharap dapat mencegah terciptanya sampah makanan.
“Kami pikir masyarakat memerlukan sesuatu untuk mendorong mereka memulai,” kata Prithika. “Di situlah kami masuk.”
Menginspirasi generasi berikutnya
Diluncurkan pada tahun 2022, Slingshot Challenge tahunan mengundang remaja berusia 13 hingga 18 tahun di seluruh dunia untuk membuat video berdurasi satu menit yang menguraikan solusi mereka terhadap masalah lingkungan. Penghargaan tersebut diberikan oleh National Geographic Society dan Paul G. Allen Family Foundation.
“Slingshot Challenge mewakili keyakinan kami bahwa generasi muda adalah kunci untuk membuka peluang baru dalam konservasi,” kata Lara Littlefield, direktur eksekutif kemitraan dan program di Paul G. Allen Family Foundation.
“Kami yakin bahwa komunitas global pembuat perubahan dapat… mengatasi tantangan lingkungan yang menentukan zaman kita.”
Melihat ke masa depan
Prithika bertemu rekan satu timnya musim panas lalu melalui Kode with Klossy, sebuah kamp coding virtual untuk siswa dengan gender yang secara tradisional kurang terwakili di STEM. Tim ini memiliki anggota di Swiss dan Amerika. Prithika adalah satu-satunya di Hong Kong.
“Sepanjang perjalanan ini…kami mengalami banyak kolaborasi hebat meski berada di lokasi yang berbeda,” ujarnya. “Memenangkan salah satu penghargaan tertinggi adalah hal yang menggembirakan karena mengakui semua kerja keras yang telah kami lakukan untuk Mazah.”
Prithika berencana untuk belajar ilmu komputer di universitas, dan dia bersyukur atas apa yang dia pelajari saat mengerjakan Mazah. “Pengalaman ini sungguh luar biasa. Hal ini telah memberi kami banyak pengetahuan dan banyak peluang untuk berkembang. Kami semua bersemangat untuk melihat perkembangannya di masa depan,” ujarnya.
Gunakan teka-teki di bawah ini untuk menguji pengetahuan Anda tentang kosakata dalam cerita.
Jawaban yang disarankan
-
Berhenti dan pikirkan: Apa saja tiga hal yang dapat dilakukan pengguna di aplikasi Mazah? Pengguna dapat melacak kapan makanan yang mereka beli habis masa berlakunya, menemukan resep untuk memanfaatkan barang tersebut, dan menemukan tempat untuk menyumbangkan makanan tambahan.
-
Pikirkan tentang itu: Apa tujuan dari Tantangan Ketapel? Ini adalah kompetisi tahunan di mana para remaja mengusulkan proyek yang memecahkan masalah lingkungan.
-
Mempertimbangkan: Bagaimana harapan aplikasi Mazah untuk membantu lingkungan? Harapannya dapat mengurangi sampah makanan yang dibuang ke tempat pembuangan sampah.