Raksasa aplikasi selfie asal Tiongkok, Meitu, pada hari Jumat membukukan lonjakan laba bersih lebih dari tiga kali lipat pada tahun lalu, karena perusahaan tersebut memuji keberhasilannya dalam memfokuskan kembali pada kecerdasan buatan (AI) menyusul serangkaian pertaruhan yang gagal mulai dari mata uang kripto hingga ponsel pintar.
Perusahaan yang terdaftar di bursa saham di Hong Kong ini, mengalami kenaikan laba sebesar 233 persen YoY menjadi 368,3 juta yuan (US$51,3 juta) dan pendapatannya tumbuh hampir 30 persen, menyoroti peran AI dalam meningkatkan pendapatannya.
X-Design, platform desain grafis bisnis Meitu yang didukung oleh AI, menghasilkan pendapatan lebih dari 100 juta yuan pada tahun 2023, naik hampir 230 persen dari tahun sebelumnya, kata perusahaan itu.
Pada bulan Juni, Meitu meluncurkan model AI generatif yang dikembangkan sendiri, MiracleVision, yang mendukung berbagai fitur AI dalam aplikasi perusahaan, termasuk penyesuaian fitur wajah dan riasan virtual. Sekitar 83 persen foto dan video yang diedit oleh aplikasi Meitu kini disempurnakan oleh AI, katanya.
“Kami telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir dan itu tidak mudah,” tulis perusahaan itu dalam postingan media sosial di WeChat pada hari Jumat, menyoroti hasil pendapatannya. “Kami kembali ke aspirasi awal kami dan fokus pada upaya terbaik kami.”
“Meitu adalah perusahaan AI,” katanya dalam pengumuman pendapatannya.
Pasar mata uang kripto sebagian besar pulih pada tahun 2023. Pada tanggal 31 Desember tahun lalu, Meitu memiliki eter dan bitcoin senilai lebih dari US$111 juta, menurut laporan pendapatannya.
Perusahaan ini memiliki sekitar 250 juta pengguna aktif bulanan pada akhir tahun lalu. Jumlah pelanggan berbayar meningkat lebih dari 62 persen menjadi 9,11 juta, kata perusahaan itu.
Meitu mengatakan pihaknya mengharapkan “lebih banyak fitur AI generatif akan diluncurkan pada tahun 2024, baik untuk kasus penggunaan gambar dan video”.