“Di dunia yang sedang mengalami transformasi dan pergolakan, kedua belah pihak harus melanjutkan persahabatan tradisional mereka, memperkuat solidaritas dan kerja sama, saling mendukung dengan tegas, dan mencapai pembangunan bersama,” katanya, menurut pernyataan Tiongkok.
“Tiongkok adalah teman yang dapat diandalkan dan mitra yang tulus bagi negara-negara Afrika dalam upaya mereka menjaga kemerdekaan, serta mendorong pembangunan dan revitalisasi.”
Tiongkok memandang dirinya sebagai raksasa berkembang dan dalam beberapa tahun terakhir berupaya memposisikan dirinya sebagai pemimpin negara-negara berkembang dan disebut Global South.
Dalam pembicaraannya dengan Lourenco, Xi mengatakan “kebangkitan kolektif negara-negara berkembang tidak dapat dihentikan”, dan bahwa “Negara-negara Selatan tidak boleh absen dari tata kelola global atau pembangunan dan kemakmuran”.
“Tiongkok siap memperkuat koordinasi multilateral dengan Angola dan negara-negara Afrika lainnya untuk menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang, bersama-sama mendukung dunia multipolar yang setara dan tertib serta globalisasi ekonomi inklusif yang bermanfaat bagi semua orang, dan mendorong pembangunan komunitas yang memiliki rasa saling berbagi. masa depan umat manusia.”
Xi mengatakan hubungan kedua negara telah “bertahan dalam ujian perubahan internasional” dan Tiongkok siap bekerja sama dengan Angola untuk melaksanakan proyek-proyek infrastruktur utama dan membantu negara di Afrika bagian selatan itu memodernisasi pertanian, melakukan industrialisasi, dan mendiversifikasi perekonomiannya.
Xi menambahkan bahwa terdapat “potensi besar dan prospek cerah” untuk kerja sama yang saling menguntungkan, dan kedua negara harus meningkatkan kolaborasi termasuk dalam inisiatif infrastruktur jalan dan sabuk utama Tiongkok.
Menurut pernyataan Tiongkok, Lourenco menyambut baik investasi Tiongkok yang lebih besar, dan mengatakan negaranya bersedia bekerja sama dengan Tiongkok untuk mencapai “hasil lebih banyak dalam hubungan bilateral”.
“Dukungan dan kerja sama Tiongkok telah sangat mendorong pembangunan infrastruktur serta pembangunan ekonomi dan sosial Angola, memberikan contoh baik kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Lourenco seperti dikutip.
Kedua negara menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama di berbagai bidang termasuk ekonomi dan perdagangan, pertanian dan pembangunan hijau.
Lourenco sedang melakukan kunjungan kenegaraan selama empat hari ke Beijing, yang dimulai pada hari Kamis.
Ia bertemu dengan Zhao Leji, ketua badan legislatif tertinggi Tiongkok, dan Perdana Menteri Li Qiang, yang menyerukan pertukaran yang lebih mendalam di berbagai bidang seperti infrastruktur, pertanian, energi baru, dan ekonomi digital.
Kedua negara adalah “saudara baik dan mitra yang saling percaya”, kata Li kepada Lourenco.