Komentar seorang politisi terkemuka Perancis tentang keselamatan Boeing memicu tanggapan provokatif dari pelanggan terbesar pembuat pesawat tersebut di Eropa.
Pada konferensi Eropa 2024 di Berlin pada hari Selasa, Bruno Le Maire, menteri keuangan Prancis, mengatakan dia akan ragu untuk terbang dengan jet Boeing.
“Saya lebih suka menerbangkan Airbus daripada Boeing. Keluarga saya juga: mereka peduli pada saya,” kata Le Maire.
“Saya lebih memilih situasi Airbus daripada Boeing,” tambahnya.
Ed Pierson, seorang pelapor Boeing yang bersaksi di depan Kongres tentang masalah produksi, mengatakan kepada CNN bahwa dia turun dari pesawat ketika dia menyadari bahwa itu adalah Boeing 737 Max.
Perlu juga dicatat bahwa Airbus berkantor pusat di Toulouse, Prancis, dan telah menerima dana dari pemerintah Prancis.
Michael O’Leary, CEO Ryanair yang merupakan pelanggan terbesar Boeing di Eropa dan hanya menerbangkan 737, membalas Le Maire dalam sebuah wawancara dengan Politico.
Bos yang biasanya blak-blakan ini menyebut Le Maire sebagai “politisi bodoh” dan menyebut komentarnya “konyol dan tidak bijaksana.”
“Kita hidup di dunia di mana kita mendorong kebebasan berpendapat dan Donald Trump berbicara tentang sampah. Begitu juga Bruno Le Maire,” imbuhnya.
O’Leary juga menunjuk pada masalah Airbus dengan cacat produksi pada mesin Pratt & Whitney, yang akan menghentikan ratusan jet untuk pemeriksaan.
Namun, dia juga mengkritik regulator AS karena tidak cukup ketat terkait produksi Boeing.
“Boeing pada dasarnya diizinkan untuk mengatur dirinya sendiri,” kata O’Leary kepada Politico. “Anda tidak bisa hanya sekedar memberi stempel pada apa pun yang dikirimkan Boeing.”
“Kita perlu tahu bahwa standar keselamatan dan kendali mutu adalah yang terbaik di Toulouse dan Seattle,” tambahnya.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis bahwa sekelompok CEO maskapai penerbangan AS akan bertemu dengan dewan Boeing untuk menyampaikan keprihatinan mereka atas ledakan dan masalah produksi.