Kesulitan: Penantang (Level 2)
Musim panas lalu, Kelvin Chow Tsan-hung yang berusia 15 tahun memperhatikan sesuatu yang tidak biasa di luar ruang kelas di sekolah. Seekor anak kucing yang baru lahir dan rapuh sedang berbaring di bawah terik matahari.
“Saya dan para guru sedang menunggu induk kucing kembali. Tapi dia tidak muncul,” kata siswa Kelas Tiga dari HKSYC&IA Chan Nam Chong Memorial College. Sekolah tersebut terletak di dekat bukit, dan sering kali menarik perhatian kucing liar yang mencari perlindungan.
Setelah tiga bulan, kucing itu menemukan rumah yang penuh kasih sayang di tempat dia diselamatkan. Sekolah menamainya Yuzu.
Bagaimana Rumah Kucing Nam Cheong dibuat
November lalu, sekolah Kelvin membuka tempat penampungan kucing dengan mengubah ruang pertemuan menjadi rumah bagi orang yang tersesat. Selain Yuzu, mereka juga merawat Daai Ngaan Mui, yang berarti “gadis bermata lebar”, dan Sam Fa, yang diambil dari nama merek susu evaporasi yang populer.
Tempat perlindungan mereka disebut Rumah Kucing Nam Cheong. Siswa dan guru di sekolah menengah membangun ruangan tersebut dari awal. Dengan bimbingan seorang guru pertukangan kayu, para siswa membuat rumah pohon untuk bermain kucing.
Kelvin adalah salah satu dari 17 murid yang bertanggung jawab merawat anak-anak kucing. Empat kali seminggu, dia membersihkan kotak kotoran kucing, memantau kesehatannya, memotong kukunya, dan banyak lagi.
Sekolah mendatangkan terapis perilaku kucing untuk menunjukkan kepada siswa cara berinteraksi dengan kucing dengan aman.
Sun Na-lee adalah salah satu guru yang memprakarsai ide pembuatan rumah kucing di kampus. Sun mengatakan mereka memasang kamera streaming langsung di tempat penampungan. Dengan begitu, siswa di kantin sekolah bisa mengimbangi kucing-kucing tersebut.
Siswa Kelas Tiga Rainie So Wing-lam adalah salah satu pengasuhnya. Momennya yang paling berharga adalah menyaksikan pertumbuhan Yuzu.
“Saat aku pertama kali merawat Yuzu, dia… sering menggigit orang saat disentuh. Tapi sekarang, dia menjadi sangat manis dan sering memeluk orang lain,” kata remaja berusia 14 tahun itu.
Meningkatkan keseimbangan belajar-kehidupan
Shelter juga merupakan ruang bagi siswa untuk memiliki keseimbangan belajar-hidup yang lebih baik.
Penelitian menunjukkan bahwa berinteraksi dengan hewan dapat mengurangi stres dan meningkatkan keterampilan sosial. Kucing dapat menciptakan lingkungan yang santai untuk membantu siswa menenangkan pikiran mereka.
Siswa Kelas Satu Bella Fu Hing-sum berbagi bagaimana rumah kucing memberikan dampak pada dirinya: “Itu membuat saya sangat bahagia… Sejak kami memiliki kucing di kampus, saya dapat bersantai hanya dengan mengunjungi tempat penampungan kucing dan bermain dengan mereka .”
Temukan kata-kata dalam teka-teki di bawah ini untuk menguji pemahaman Anda tentang kosakata dalam cerita ini.
Pikirkan tentang itu
-
Berhenti dan pikirkan: Sekolah peduli terhadap kesejahteraan hewan dan ingin siswanya belajar tanggung jawab dan kepedulian terhadap hewan.
-
Baca dan tanggapi: Ini mengajarkan siswa untuk belajar bagaimana menangani kucing dengan aman dan mencegah cedera.
-
Pertimbangkan ini: Merawat kucing mengurangi stres siswa dan meningkatkan keterampilan sosial mereka. Hewan-hewan juga menciptakan lingkungan santai yang membantu siswa menenangkan pikiran mereka.