Semangkuk sagu mangga pomelo yang menyegarkan dapat mendinginkan Anda di tengah teriknya musim panas.
Makanan penutup ini ditemukan oleh Wong Wing-chee, koki Lei Garden, sebuah restoran di Hong Kong.
Pada tahun 1980-an, ketika restoran tersebut memutuskan untuk membuka cabang di Singapura, bahan-bahan kota tersebut menginspirasi Wong untuk membuat makanan penutup dengan mangga, jeruk bali, dan sagu. Hasilnya adalah sup manis yang mengingatkan sang chef pada cerita dari Journey to the West.
Dalam ceritanya, dewi Guan Yin menggunakan embun dari dahan pohon willow untuk melakukan keajaiban seperti mendatangkan hujan. Oleh karena itu, nama makanan penutup dalam bahasa Cina diterjemahkan menjadi “embun cabang willow”.
Disajikan dingin, hidangan penutup ini sangat populer di Singapura yang panas dan lembap. Popularitasnya juga meningkat di Hong Kong. Tak lama kemudian, restoran lain pun membuat sagu mangga pomelo.
Makanan penutup ini dibuat menggunakan mangga segar, mutiara sagu, santan, susu evaporasi, dan daging jeruk bali. Rasanya seimbang antara rasa tajam jeruk bali dan manisnya mangga. Dengan segala kebaikan buahnya, suguhan ini pasti memiliki manfaat bagi kesehatan.
Banyak nutrisi
Kathy Ng adalah seorang ahli gizi. Katanya mangga dan jeruk bali sangat bergizi. Mangga kaya akan vitamin A dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini juga baik untuk kesehatan mata. Pomelo kaya akan potasium dan antioksidan kuat seperti vitamin C.
Meski buah dalam sagu mangga pomelo memang memiliki manfaat kesehatan, makanan penutupnya juga tinggi lemak jenuhnya. Lemak jenuh ini berasal dari santan.
“Terdapat 21 gram lemak jenuh dalam setiap 100 gram santan,” kata Kathy. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah kita.
Selain itu, susu evaporasi pada sagu mangga pomelo memiliki lebih banyak lemak dibandingkan susu biasa.
“Anda mungkin ingin mengakhiri setiap makan dengan semangkuk sagu mangga pomelo, tapi sebaiknya konsumsi hanya sekali atau dua kali seminggu,” kata Kathy.
Dia merekomendasikan versi yang lebih sehat dengan menggunakan susu kedelai daripada santan. “Susu kedelai merupakan sumber protein yang baik, serta rendah lemak dan gula,” katanya.
Resep Kathy: sagu mangga pomelo yang sehat
Bahan (untuk 4 orang):
• setengah cangkir sagu mutiara
• 2 buah mangga matang berukuran besar, potong dadu
• 580ml susu kedelai tanpa pemanis
• 2 sendok makan pemanis buah biksu, aduk ke dalam 20ml air panas
• 60 gram daging jeruk bali diparut
Petunjuk arah:
1. Didihkan sepanci air. Tambahkan sagu, dan biarkan mendidih selama 10 menit. Matikan api, tapi tetap tutup. Biarkan sagu masak selama 10 menit lagi sampai mutiaranya bening.
2. Tuang sagu yang sudah matang ke dalam saringan, lalu cuci dengan air keran yang mengalir. Dinginkan sagu yang sudah ditiriskan di lemari es.
3. Masukkan susu kedelai dan tiga perempat mangga ke dalam blender, lalu haluskan.
4. Tambahkan sagu yang sudah dingin ke dalam adonan yang sudah diblender. Masukkan pemanis buah biksu terlarut. Tempatkan campuran di lemari es selama 30 menit.
5. Bagi desseli menjadi empat mangkuk. Taburkan parutan daging jeruk bali dan sisa potongan mangga ke dalam setiap sajian.
Pertanyaan cepat
- Mengapa sagu mangga pomelo populer di Singapura?
- Apa dua manfaat kesehatan dari mangga?
- Mana yang lebih sehat: santan, susu evaporasi atau susu kedelai?