Kesulitan: Challenger (Level 2)
Dari keripik biru hingga permen biru yang mewarnai lidah Anda, warna camilan ini populer secara online. Tetapi di alam, makanan biru jarang terjadi.
Produsen makanan menggunakan bahan kimia untuk mewarnai makanan biru. Namun, ini dapat memiliki efek samping negatif pada manusia.
Banyak tanaman biasanya diwarnai secara alami oleh empat kelompok pigmen yang memberi mereka warna: karotenoid kuning-oranye, anthocyanin ungu merah, betalain merah dan klorofil hijau (lihat grafik).
Jadi, mengapa makanan biru begitu langka di alam? Tidak ada bahan kimia yang diketahui yang membuat tanaman dan hewan menjadi warna biru yang sebenarnya. Sebagian besar bunga atau tanaman yang tampak biru sebenarnya merupakan campuran dari pigmen yang berbeda.
Blueberry sering dikutip sebagai contoh buah biru, tetapi tidak mengandung pigmen biru. Jika Anda pernah menumbuk blueberry, Anda mungkin telah memperhatikan bahwa mereka berwarna merah gelap.

Sebuah studi oleh University of Bristol menunjukkan bagaimana blueberry tampak biru dengan menipu mata kita. Kulit blueberry ditutupi dengan mantel lilin yang disebut mekar. Ini terutama digunakan untuk mencegah mereka kehilangan air.
Para ilmuwan melihat lebih dekat pada mantel tipis dan menemukan kristal kecil yang menyebarkan cahaya biru dan UV (ultraviolet).
Karena mata manusia tidak dapat mendeteksi cahaya UV, kita hanya melihat cahaya biru. Dengan demikian, warna yang kita lihat diproduksi oleh cahaya yang memantulkan lapisan lilin, bukan oleh blueberry itu sendiri. Itu adalah trik alam yang cerdas.
Jadi, apa warna blueberry yang sebenarnya? Mereka mengandung pigmen kuat yang disebut anthocyanin, yang memiliki warna ungu kemerahan yang dalam. Pigmen ini juga ditemukan di buah -buahan lain, seperti kismis hitam dan ceri hitam.