Dengan jarak 6.000 kilometer yang memisahkan Hong Kong dan ibu kota Qatar, Doha, sekilas terlihat bahwa kota-kota tersebut tidak memiliki banyak kesamaan. Namun jika diteliti lebih dekat, keduanya telah membangun distrik budaya untuk mengklaim diri sebagai pusat seni dan budaya regional.
“Kami telah mengembangkan Distrik Desain di kawasan bersejarah di pusat kota Doha,” kata Shaika Nasser Al-Nassr, direktur Museum Seni Islam Doha.
“Seluruh lingkungan sekitar, Msheireb, telah diubah menjadi pengembangan serba guna yang sangat berkelanjutan yang menggabungkan ide dan fungsi kontemporer dengan prinsip desain tradisional.”
Pemerintah akan menambah lebih banyak distrik budaya dan museum di Doha di masa depan, tambahnya.
Bagi Al-Nassr, pertemuan ini sangat menarik bagi lembaganya dan Qatar secara keseluruhan, dan ia berharap dapat berbagi dan bertukar gagasan dengan rekan-rekannya tentang bagaimana distrik budaya dapat berkontribusi terhadap ekosistem sosial dan ekonomi kota.
Dibuka pada tahun 2008, Museum Seni Islam adalah institusi pertama yang dibuka sebagai bagian dari dorongan kreatif oleh Museum Qatar, sebuah entitas pemerintah yang didirikan pada tahun 2005 untuk mengelola museum-museum besar, situs warisan, festival, dan instalasi seni publik di tepi pantai negara tersebut. dari Teluk Persia.
Art Basel Hong Kong 2024 mengincar kolektor muda dengan daya beli yang nyata
Art Basel Hong Kong 2024 mengincar kolektor muda dengan daya beli yang nyata
Museum ini memiliki salah satu koleksi seni Islam terlengkap di dunia, dan saat ini menyimpan lebih dari 11.000 objek, yang tersebar di tiga benua dan 13 abad, menurut Al-Nassr.
“Kami juga memiliki perpustakaan dengan 21.000 buku tentang seni Islam, menjadikannya salah satu koleksi penelitian terbesar di wilayah ini,” tambahnya.
Museum Seni Islam “dalam banyak hal, merupakan unggulan dari semua museum”, katanya. Lebih banyak museum diharapkan akan dibuka di Qatar di masa depan, termasuk Dadu, Museum Anak Qatar; Museum Otomotif Qatar; Museum Pabrik Seni; dan Museum Lusail.
“Museum Art Mill di masa depan akan menampilkan seni modern dan kontemporer dari seluruh wilayah di dunia secara setara,” tambah Al-Nassr.
Dunia seni yang begitu dinamis, kata Al-Nassr, akan menghadirkan banyak peluang kolaborasi antara Qatar dan Hong Kong di masa depan.
“Meskipun Museum Qatar berkomitmen untuk membina bakat seni di negara kami sendiri, kami juga berkomitmen untuk membangun kemitraan internasional untuk mendukung seniman dan penonton di seluruh dunia,” katanya.