Kesulitan: Penantang (Level 3)
Ibu rumah tangga Ash Maya Limbu pindah ke Hong Kong bersama suami dan empat anaknya dari Nepal pada tahun 2014. Kehidupan sehari-hari di kota itu penuh tantangan karena kendala bahasa.
Perbedaan budaya menyulitkan lansia dari kelompok etnis minoritas. Mungkin sulit bagi mereka untuk menggambarkan perasaannya atau mencari dukungan kesehatan mental.
Namun sejak Mei tahun ini, Limbu telah menemukan cara untuk mengekspresikan dirinya melalui seni tanah liat, bermain drum, dan melukis.
Dia bergabung dengan proyek yang dimulai oleh Pusat Layanan Terapi Seni Ekspresif Hong Kong setahun yang lalu. Proyek ini mendidik 300 lansia dari komunitas etnis minoritas dan pengasuh mereka. Kebanyakan dari mereka adalah warga Nepal, dan ada pula yang berasal dari komunitas India dan Pakistan.
Proyek ini bekerja sama dengan delapan organisasi layanan sosial untuk memberikan perawatan seni ekspresif untuk menghilangkan emosi, menghilangkan stres pengasuh, dan pendidikan hidup dan mati. Pesan tersebut disebarkan melalui kegiatan seperti menari dan seni visual.
Menurut sensus Hong Kong tahun 2021, 301.344 orang dari kelompok etnis minoritas, selain pembantu rumah tangga, tinggal di kota tersebut. Banyak dari mereka berasal dari negara-negara seperti Filipina, India dan Nepal.
Waktunya kuis
1. Mengapa Ash Maya Limbu kesulitan menyesuaikan diri saat pertama kali pindah ke Hong Kong?
2. Bagaimana cara Limbu mengungkapkan perasaannya?
3. Bagaimana Pusat Layanan Terapi Seni Ekspresif Hong Kong menyediakan perawatan seni?
4. Dari manakah sebagian besar penduduk etnis minoritas Hong Kong berasal?
Jawaban yang disarankan
-
karena kendala bahasa
-
melalui seni tanah liat, bermain drum dan melukis
-
melalui aktivitas seperti menari dan seni visual
-
Filipina, Nepal, dan India