Bulan lalu, sekolah saya mengadakan Hari Informasi, di mana kami bersenang-senang dan belajar lebih banyak tentang sekolah kami.
Salah satu kegiatan utama menampilkan hasil eksplorasi imajinasi dan kreativitas kita yang tak terbatas.
Calon orang tua dan siswa melihat pakaian spektakuler yang ditampilkan para senior melalui peragaan busana.
Salah satu mahasiswa desainer menyatakan bahwa inspirasi tersebut didasarkan pada bagaimana kenyataan kejam kita mempengaruhi pengejaran impian kita.
Desainnya dibagi menjadi dua bagian – satu sisi menampilkan kain halus seperti sutra, dan sisi lainnya terbuat dari kertas putih yang mudah sobek dan ternoda.
Desain ini menggambarkan betapa putus asanya perasaan kami selama pandemi ini, namun kami tetap mampu mempertahankan impian kami.
Inspirasi gaun cantik senior lainnya datang dari salah satu album Taylor Swift, Lover.
Warna utama gaun ini adalah ungu dan merah muda, menjadikannya pilihan berani yang memperlihatkan tulang selangka dan bahu sang model.
Bunga-bunga yang mekar di gaun itu menunjukkan kepercayaan diri, dan kupu-kupu melambangkan kebebasan, inspirasi lain dari dongeng.
Ide utama dari pakaian ini adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri pada wanita, berani dalam memilih, dan tidak terpaku pada norma-norma masyarakat.
Setelah berjam-jam bekerja keras, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba – tibalah waktunya peragaan busana.
Desain yang menakjubkan ini menyita waktu mereka di atas panggung, semuanya memiliki makna yang lebih dalam.
Banyak kegiatan pada Hari Informasi memerlukan waktu persiapan yang lama.
Namun kebanggaan dan kenikmatan yang didapat melihat tatapan terpesona di mata penonton, terbukti lebih dari sepadan.