Kesulitan: Penantang (Level 2)
Kasus campak meningkat tajam di Eropa pada tahun 2023, dengan 58.114 kasus yang dilaporkan. Jumlah ini hampir 62 kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO telah menyerukan vaksinasi segera untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.
Antara Januari dan Oktober 2023, hampir 21.000 orang dilarikan ke rumah sakit, dan lima orang meninggal karena penyakit tersebut.
Campak disebabkan oleh virus. Penyakit ini mudah menular ketika orang bernapas, batuk atau bersin. Penyakit ini paling umum terjadi pada anak-anak, namun dapat menyerang siapa saja. Gejala yang sering muncul berupa ruam, pilek, batuk, dan mata berair (lihat grafik).
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi campak terdiri dari dua suntikan, biasanya satu pada usia sembilan bulan dan yang kedua pada usia 15-18 bulan.
Setidaknya 95 persen anak-anak di suatu wilayah harus menerima vaksinasi lengkap terhadap penyakit ini untuk mencegah wabah. Sekitar 1,8 juta bayi di wilayah WHO di Eropa tidak menerima vaksinasi campak antara tahun 2020 dan 2022.
Tingkat vaksinasi campak juga menurun di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19. Pada tahun 2022, 83 persen anak-anak di bawah satu tahun menerima vaksin campak pertama mereka dibandingkan dengan 86 persen sebelum pandemi.
Terdapat sekitar 128.000 kematian akibat campak di seluruh dunia pada tahun 2021. Kematian tersebut sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun yang kurang atau tidak mendapatkan vaksinasi.
WHO mengatakan vaksin campak membantu mencegah 56 juta kematian antara tahun 2000 dan 2021.