Kesulitan: Summiteer (Level 3)
Dua tim mahasiswa dari Hong Kong meraih penghargaan perunggu pada Pameran Penemuan Internasional Jenewa di Swiss pada bulan April ini.
Salah satunya adalah kelompok yang terdiri dari empat siswa sekolah dasar dari C&MA Chui Chak Lam Memorial School. Mereka mempresentasikan proyek “AI Guardian” untuk pasien demensia. Yang lainnya adalah tim yang terdiri dari empat siswa sekolah menengah dari Bishop Hall Jubilee School. Mereka menciptakan rumah kaca terapung yang disebut “Plantis” untuk mengatasi krisis pangan.
Para siswa mempresentasikan proyek mereka bersama para penemu dari 40 negara dan wilayah berbeda. Tim dari St Stephen’s Girls’ College juga berpartisipasi dalam acara tersebut.
Ketiga tim tersebut terpilih untuk berangkat ke Jenewa setelah meraih emas di Pameran Sains Hong Kong tahun lalu.
Sumber inspirasi
Para siswa sekolah dasar mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh pengalaman salah satu anggota tim merawat neneknya yang menderita demensia.
Demensia terjadi ketika ada kerusakan pada sel-sel penting di otak yang disebut neuron. Hal ini dapat mempersulit orang untuk bergerak, berbicara dengan jelas, dan mengingat sesuatu. Selama penelitian mereka, para murid menemukan bahwa satu dari setiap 10 warga Hong Kong yang berusia 70 tahun ke atas menderita penyakit ini.
Penderita demensia sering kali kesulitan mengingat wajah. Oleh karena itu, tim menciptakan sistem yang disebut “AI Guardian” yang menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi pengunjung di depan pintu.
Ketika ada pengunjung, kamera di luar dapat mengenali identitas mereka dan memutar foto dan rekaman suara di iPad di dalam rumah untuk pengguna lanjut usia. Jika sistem mendeteksi orang asing, maka akan muncul peringatan dan mengirimkan notifikasi kepada anggota keluarga lansia tersebut, jelas tim yang berusia 11 hingga 13 tahun tersebut.
Menyelamatkan planet ini
Sedangkan tim sekolah menengah peraih perunggu fokus pada isu lingkungan dengan rumah kaca terapungnya.
Dengan keterbatasan lahan di kota, siswa Kelas Lima membuat rumah kaca yang dimaksudkan untuk mengapung di laut. Disebut “Plantis”, rumah kaca ini ditenagai oleh panel surya. Ia juga memiliki perangkat penyulingan desalinasi air laut dan sistem pengumpulan air hujan.
Selain itu, beberapa sistem sensor mendeteksi suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan lainnya. Kami berharap produk ini dapat memanfaatkan ruang laut untuk menanam sayuran dan menjamin pasokan pangan berkelanjutan, kata para siswa.
Siswa dari St Stephen’s Girls’ College mempresentasikan ide untuk mengatasi masalah pengemasan yang berlebihan dalam belanja online. Mereka menciptakan “Boxer Saver” yang dapat digunakan kembali dan terbuat dari karton tahan lama. Setelah dipakai disemprot dengan lapisan antibakteri untuk menjaga kebersihan. Setelah mengambil produk, pelanggan dapat membuka kotaknya dan memindai kode batang untuk mengembalikannya ke toko terdekat yang berpartisipasi.
Gunakan teka-teki di bawah ini untuk menguji pengetahuan Anda tentang kosakata dalam cerita.
Contoh jawaban
Berhenti dan pikirkan: Para siswa berharap produk ini dapat memanfaatkan ruang laut untuk menanam sayuran dan memastikan pasokan pangan berkelanjutan.
Pikirkan tentang itu: Siswa sekolah dasar ini mendapatkan idenya dari pengalaman salah satu anggota tim merawat neneknya yang menderita demensia.
Baca dan jawab: Karena penderita demensia kesulitan mengingat wajah, sistem ini menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi pengunjung di depan pintu.