Bulan lalu, Unicef mengatakan banyak krisis yang terjadi di Lebanon mempunyai dampak yang “menghancurkan” terhadap anak-anak dan pendidikan mereka.
Unicef mengatakan lebih dari seperempat rumah tangga yang disurvei pada bulan November melaporkan anak-anaknya tidak bersekolah.
Sejak perang Israel-Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober, perbatasan antara Lebanon dan Israel telah dilanda kekerasan, meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih besar dan menyebabkan ribuan orang melarikan diri dari daerah perbatasan. Unicef memperingatkan bahwa “kekurangan dan ketidakpastian membuat anak-anak kelaparan, cemas atau depresi”. Sekitar 46 persen rumah tangga yang berada di dekat lokasi konflik lintas batas mengatakan anak-anak mereka merasa cemas.
Selama empat tahun terakhir, Lebanon mengalami krisis ekonomi parah yang menyebabkan banyak orang jatuh miskin. “Orang tua yang putus asa… terpaksa melakukan perjuangan yang menyayat hati untuk menjaga keluarga mereka tetap bertahan,” kata Unicef.