Kesulitan: Penjelajah (Level 2)
Natal sudah dekat! Anda bisa menemukan pohon-pohon raksasa di mal dan dekorasi meriah di mana-mana.
Ada beberapa cerita tentang asal mula tradisi ini.
Ada yang mengatakan bahwa orang-orang pada zaman dahulu percaya bahwa Dewa Matahari sedang sakit saat titik balik matahari musim dingin. Ini adalah saat belahan bumi utara mengalami siang hari terpendek.
Pohon cemara adalah jenis pohon Natal yang paling umum. Mereka tetap hijau sepanjang tahun.
Menurut cerita, orang-orang menggunakan pohon-pohon ini untuk mengingatkan mereka bahwa Dewa Matahari akan menjadi lebih baik.
Selama Abad Pertengahan, masyarakat di Jerman bagian barat mulai memasukkan pohon cemara dalam perayaan Kristen mereka.
Mereka menghiasi pohon-pohon itu dengan apel dan menyebutnya “pohon surga”. Mereka menanam pohon di rumah mereka pada tanggal 24 Desember.
“Pohon surga” melambangkan Taman Eden. Dalam agama Kristen, di sinilah Adam dan Hawa tinggal. Mereka adalah pria dan wanita pertama.
Konon biksu Jerman Martin Luther adalah orang pertama yang menggantungkan lilin menyala di pohon pada abad ke-16. Hal ini mengubah “pohon surga” menjadi pohon Natal.
Tradisi meletakkan kado di bawah pohon Natal dimulai pada tahun 1848. Majalah Illustrated London News mencetak gambar Ratu Victoria dan keluarganya di sekitar pohon Natal dengan kado di bawahnya.
Gambar tersebut menjadi sangat populer dan mempengaruhi cara orang mendekorasi pohon Natal mereka di seluruh dunia.
Saat ini, pohon Natal dipasang di seluruh dunia (lihat grafik).