“Tiongkok menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri, memperkuat kontak langsung dan dialog, secara bertahap membangun konsensus, dan bersama-sama mencari solusi yang layak,” kata utusan Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai konflik tersebut pada hari Jumat.
“Kami bersedia untuk terus menjaga komunikasi dan kontak dengan semua pihak, membangun konsensus untuk gencatan senjata dan mengakhiri perang, membuka jalan dan membangun jembatan untuk dialog dan perundingan damai, melakukan upaya tiada henti dan memainkan peran konstruktif dalam mendorong perdamaian. penyelesaian krisis secara politis.”
“Tidak ada pemenang dalam konflik dan konfrontasi” dan semua konflik harus diakhiri di meja perundingan, tambah Geng.
Pernyataan Geng disampaikan dalam perjalanan diplomasi kedua dalam waktu kurang dari setahun oleh perwakilan khusus Beijing untuk urusan Eurasia, Li Hui.
Dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin pada tanggal 2 Maret, Li juga setuju bahwa Rusia harus diikutsertakan dalam setiap penyelesaian damai untuk Ukraina, menurut Kementerian Luar Negeri Moskow.
Namun ada skeptisisme di Barat terhadap upaya perdamaian Tiongkok, mengingat kedekatan Beijing dengan Moskow.
Bertemu dengan Li di Brussel pada hari Senin, para pejabat Uni Eropa kembali mendesak Tiongkok untuk membatasi ekspor peralatan penggunaan ganda ke Rusia yang dapat membantu militer Rusia.
Beijing menegaskan pihaknya netral dalam perang tersebut dan menyalahkan dukungan militer Barat terhadap Ukraina karena memperpanjang konflik.
Meskipun perpecahan masih terjadi, baik UE maupun Ukraina telah berulang kali meminta Tiongkok untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia.
Pertemuan Li dan pejabat Ukraina di Kyiv pada hari Kamis membahas kemungkinan bagi Tiongkok untuk membantu mengakhiri deportasi paksa terhadap anak-anak Ukraina. Li juga diperlihatkan sampel puing-puing rudal yang jatuh buatan Korea Utara, mitra Beijing lainnya yang dituduh mendukung invasi Rusia secara militer.
Pernyataan singkat Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Li mengadakan pembicaraan yang “terus terang dan bersahabat” dengan para pejabat Ukraina.