Kesulitan: Summiteer (Level 3)
Di tengah hiruk pikuk lanskap kota Hong Kong, sekelompok desainer perkotaan berharap dapat menarik perhatian pada tanaman yang mekar dengan tenang di hutan beton ini. Tanaman ini lebih dari sekedar hiasan; itu adalah cara untuk membangun rasa kebersamaan.
Pada tahun 2021, One Bite Social meluncurkan Perpustakaan Tanaman Komunitas untuk berbagi cerita tentang tanaman di kota tersebut. Ide proyek ini datang dari undangan kerja untuk mempromosikan keberlanjutan di San Po Kong.
“Awalnya kami mengira tempat itu hanya kawasan industri, namun setelah dikunjungi ternyata ternyata beragam. Banyak toko yang memiliki tanaman. Setiap tanaman menyimpan cerita menawan, seperti sebuah buku yang menunggu untuk dibaca,” kenang Sarah Mui, salah satu pendiri One Bite Social, cabang amal One Bite, sebuah perusahaan arsitektur yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif melalui desain.
Perpustakaan tanaman mengumpulkan cerita dari toko-toko dan merancang instalasi tentang tanaman mereka. Tim mendorong warga untuk membangun koneksi dengan menyumbang dan mengadopsi tanaman. Mereka juga menyelenggarakan lokakarya tentang topik-topik seperti pewarna tanaman dan daur ulang ampas kopi.
Dengan pendanaan dari Kemitraan untuk Pengembangan Masyarakat, proyek ini diperluas ke Sheung Wan dan Sham Shui Po dan berakhir pada Oktober lalu. Mui menambahkan bahwa mereka ingin membantu masyarakat melihat lingkungan mereka dengan cara baru melalui tanaman.
Komunitas yang berkembang
Meski proyek di Sheung Wan telah berakhir, dampaknya tetap ada. Tim tersebut melatih para sukarelawan untuk menjadi pustakawan tanaman di lingkungan mereka.
Mereka juga membuat peta komunitas untuk kawasan pemukiman dengan lebih dari 20 titik di mana masyarakat dapat menemukan tanaman, mempelajari kisah-kisah mereka, dan terlibat dengan instalasi interaktif.
Catherine Chao, perancang kota di One Bite Social yang memimpin proyek ini, menceritakan kisah dari sebuah kafe Jepang, Mixo, di mana beberapa pelanggan menggunakan wewangian Dracaena di dekatnya untuk membuang puntung rokok.
“Untuk mengatasi masalah ini, kami menempatkan asbak di samping tanaman dengan tanda bertuliskan ‘Selamatkan tanaman kami’. Hal ini sangat membantu karena orang-orang menaruh puntung rokok mereka di asbak,” kata Chao. “Situasinya telah meningkat pesat.”
Chloe Ting, peneliti perkotaan lainnya, menambahkan: “Mempercantik (suatu tempat) tidak memerlukan terlalu banyak usaha atau keahlian. Terkadang, Anda hanya perlu menyirami tanaman atau memungut puntung rokok untuk membantu mereka berkontribusi dan berkembang di masyarakat.”
Gunakan teka-teki di bawah ini untuk menguji pengetahuan Anda tentang kosakata dalam cerita.
Jawaban yang disarankan
-
Berhenti dan pikirkan: Mereka mendorong toko-toko untuk membeli tanaman dan menyelenggarakan lokakarya interaktif dan menyenangkan yang mendidik masyarakat tentang keberlanjutan.
-
Pikirkan tentang itu: One Bite Social diminta untuk mempromosikan keberlanjutan di San Po Kong dan memanfaatkan fakta bahwa banyak toko di daerah tersebut memiliki tanaman.
-
Baca dan jawab: Mereka meletakkan asbak di samping tanaman dan tanda bertuliskan “selamatkan tanaman kami”, yang memperbaiki masalah ini.