El Deafo, yang ditulis oleh Cece Bell, adalah sebuah otobiografi.
Cerita dimulai dengan Cece saat berusia empat tahun. Dia menikmati bersepeda bersama ayahnya, memakai riasan wajah ibunya, dan menonton televisi bersama saudara-saudaranya.
Kemudian, Cece terjangkit meningitis dan kehilangan pendengarannya. Dia tidak senang jika dipasangi alat bantu dengar karena itu membuatnya terlihat berbeda. Ketika dia dikirim ke taman kanak-kanak pendidikan khusus bersama anak-anak tunarungu lainnya, Cece patah hati karena sahabatnya tidak bersamanya.
Setelah lulus taman kanak-kanak, Cece dan keluarganya pindah ke kota baru, dan dia merindukan awal yang baru. Di sekolah, Cece menyadari betapa menakjubkannya alat bantu dengarnya – misalnya, dia bahkan bisa mendengar apa yang dibicarakan guru.
Namun beberapa anak tidak mau dekat dengannya. Untungnya, Cece menemukan sahabat sejati, Martha, dan mereka bermain bersama setiap hari. Namun suatu saat, saat sedang bermain kejar-kejaran dengan Martha, Cece tidak sengaja melukai matanya. Martha menyalahkan dirinya sendiri atas cedera Cece dan takut menyakitinya lagi. Namun pada akhirnya, mereka menjadi teman yang lebih kuat.
Saya telah belajar untuk tidak mendiskriminasi penyandang disabilitas. Inilah sebabnya saya menyarankan Anda membaca buku ini.