Komentarnya menempatkan Malaysia secara diametris berlawanan dengan Jerman terkait perang Israel-Gaza, dengan Berlin yang secara tegas mendukung Israel dan membela negara mayoritas Yahudi tersebut dalam kasus genosida di Mahkamah Internasional.
Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim tidak mengakui kenegaraan Israel. Hamas telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina, dengan menjadi tuan rumah bagi pemimpin Palestina Yasser Arafat pada tahun 1984 dan 2001 serta menyambut Ismail Haniyeh dan Khaled Mashal, para pemimpin sayap politik Hamas, pada tahun 2020.
Meski berbeda pendapat, Anwar menegaskan ada “kepercayaan” antara Malaysia dan Jerman mengenai isu perang Israel-Gaza dan mereka menyepakati beberapa aspek, seperti mendorong solusi dua negara.
Komentar terbaru Anwar muncul saat ia terus melakukan advokasi yang kuat atas nama Palestina.
“Sayangnya, tragedi menyedihkan yang terus terjadi di Jalur Gaza telah memperlihatkan sifat mementingkan diri sendiri dari tatanan berbasis aturan yang banyak dibanggakan,” katanya dalam pidatonya di Australian National University di Canberra.
“Respon berbeda yang dilakukan negara-negara Barat terhadap penderitaan manusia tidak masuk akal.”
Dukungan kuat Anwar terhadap Palestina dapat ditelusuri kembali ke masa ketika ia menjadi pemimpin mahasiswa pada tahun 1970an, termasuk sebagai pemimpin Gerakan Pemuda Islam Malaysia.
Memperjuangkan perjuangan ini juga merupakan langkah yang cerdas secara politik di Malaysia, yang mengakui negara Palestina, karena pemilih mayoritas Melayu-Muslim sangat prihatin dengan penderitaan warga Palestina di tengah kecenderungan ke arah konservatisme sejak pemilu terakhir pada tahun 2022.
Banyak warga Malaysia yang memboikot bisnis yang dituduh mendanai Israel melalui jaringan makanan cepat saji lokal McDonald’s dan Starbucks Coffee yang mengakibatkan kerugian jutaan ringgit.
Pemerintah Malaysia telah menghadapi tekanan eksternal untuk meninjau kembali pendiriannya terhadap perang tersebut termasuk dari Washington.
Berbicara di parlemen Oktober lalu, Anwar mengatakan AS telah membentuk démarche – perwakilan diplomatik formal – untuk membujuk Malaysia agar mengubah posisinya terhadap Hamas.
“Ini untuk meminta (Malaysia) untuk tidak melanjutkan pendirian kami, terutama penolakan kami untuk menganggap Hamas sebagai organisasi teror,” tambah Anwar.
“Kami menganggap ini sebagai pengingat, namun tanggapan kami tegas: melanjutkan hubungan kami dengan Hamas.”
Malaysia telah berulang kali menyerukan agar hak veto dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – AS, Rusia, Tiongkok, Perancis dan Inggris – dihapuskan untuk mencegah mereka digunakan “secara tidak adil atau disalahgunakan” bertentangan dengan keinginan sebagian besar negara. negara-negara anggota.
AS telah memblokir tiga upaya PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera sejak dimulainya permusuhan.