Loo Peng Seng, warga negara Singapura, dijatuhi empat dakwaan karena menyampaikan informasi palsu dan berbahaya pada hari Selasa.
Hal ini terjadi setelah polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam bahwa mereka diberitahu pada tanggal 4 Maret tentang kasus dugaan ancaman bom.
“Seorang masyarakat melaporkan bahwa dia menemukan postingan di Facebook oleh seorang tokoh masyarakat yang berbasis di luar negeri yang menyatakan bahwa dia menerima ancaman bom dari seseorang yang mengaku berasal dari Singapura,” kata polisi. Investigasi awal mengungkapkan bahwa pria tersebut tidak memiliki niat atau sarana untuk melaksanakan ancamannya.
Menurut dokumen pengadilan, Loo diduga mengirimkan ancaman bom palsu melalui Facebook Messenger pada tanggal 28 Februari kepada “Han Guo Yu”.
Loo diduga menulis: “Han Guo Yu, saya akan membawa banyak bom untuk dimasukkan ke dalam mobil atau rumah Anda.”
Anggota parlemen Taiwan yang bersahabat dengan Tiongkok Daratan diperkirakan akan memimpin kelompok demokrasi
Anggota parlemen Taiwan yang bersahabat dengan Tiongkok Daratan diperkirakan akan memimpin kelompok demokrasi
Pada hari yang sama, Loo diduga mengirimkan ancaman bom palsu kepada politisi lain di Taiwan, Lo Chih-Chiang, melalui platform media sosial yang sama, menulis bahwa ia akan “menggunakan bom tersebut untuk meledakkan Anda hingga berkeping-keping”.
Keesokan harinya, Loo diduga mengirim pesan lain kepada Han, mengatakan bahwa dia “akan memastikan saya juga akan meledakkan anggota keluarga Anda dengan bom mobil”.
Loo juga dituduh mengirimkan ancaman palsu lainnya pada 1 Maret kepada Lo.
“Lo Chih Chiang, saya akan mengebom rumahmu. Dan saya punya banyak bom untuk mengebom gedung Legislatif Yuan,” tulisnya. Ini mengacu pada gedung legislatif utama Taiwan.
Dokumen pengadilan tidak menyebutkan apakah yang dimaksud adalah politisi Taiwan dengan nama yang sama, anggota Kuomintang Lo Chih-Chiang.
Namun, disebutkan bahwa Lo memasang postingan di Facebook pada tanggal 2 Maret yang menyatakan bahwa dia menerima ancaman bom.
Ia juga mengunggah tangkapan layar teks yang diterimanya dari “Spencer Lui” melalui Facebook Messenger pada tanggal 29 Februari dan 1 Maret, berisi ancaman serupa seperti yang tercantum dalam dokumen pengadilan Loo.
Oposisi Taiwan mempertanyakan ketidakhadiran Presiden Tsai dalam upacara dermaga Taiping
Oposisi Taiwan mempertanyakan ketidakhadiran Presiden Tsai dalam upacara dermaga Taiping
Tanggal di tangkapan layar sesuai dengan tanggal yang tercantum dalam dokumen pengadilan saat Loo mengirimkan ancamannya. Tangkapan layar juga merujuk pada ancaman terhadap Han Guo Yu.
Kasus Loo dijadwalkan akan disidangkan lagi di pengadilan pada 9 April.
Jika terbukti bersalah, dia bisa dipenjara hingga tujuh tahun, denda tidak lebih dari S$50.000 (US$37.350), atau keduanya.