Hampir 90 keju diuji pada Kejuaraan Dunia Raclette yang pertama pada bulan Oktober lalu.
Acara tersebut berlangsung di Morgins, sebuah desa di Swiss. Di dapur balai desa, keju dipanggang di bawah pemanas raclette listrik.
Memanggang bisa memakan waktu 30 detik atau lebih, tergantung kejunya. Penting untuk tidak memanaskannya terlalu cepat. Setelah menggelembung, keju yang meleleh dikikis ke piring. Juri memutar keju di sekitar garpu sebelum mencicipinya.
“Kami mencari raclette yang creamy, halus, tampilannya bagus (dan) warnanya bagus,” kata Eddy Baillifard, salah satu juri babak final. “Dan dari segi rasa: teksturnya enak, tanpa benang, tanpa benang, tanpa permen karet.”
Juri mencicipi tidak lebih dari 15 keju sekaligus. Mereka memberi peringkat setiap keju dari satu hingga lima berdasarkan kesan keseluruhan, penampilan, tekstur, serta rasa dan bau.
Lebih dari 10.000 orang menghadiri acara tersebut untuk mencoba keju, dan 30.000 raclette disajikan dengan 4.000kg kentang.
Keju yang memenangkan kompetisi semuanya berasal dari Swiss, namun pada acara tersebut juga terdapat keju dari Belgia, Kanada, Italia dan Rumania.
“Sehari tanpa raclette adalah hari yang sia-sia,” kata Baillifard.