Alistair Wright (Secondary Form Five), kapten Tim Debat Inggris
Rasanya baru kemarin saya dengan gugup mengikuti tim debat, tanpa mengetahui apa pun tentangnya. Namun, ternyata itu adalah sesuatu yang saya sukai.
Di tim debat, saya belajar bagaimana mengekspresikan ide-ide saya dan mendengarkan orang lain.
Setiap perdebatan merupakan tantangan yang mendorong saya untuk berpikir mandiri dan berkomunikasi dengan baik. Saya pergi ke setiap putaran kompetisi dengan rasa kupu-kupu di perut saya, namun ada dorongan adrenalin yang membantu saya dan rekan tim saya mengedepankan yang terbaik. Tentu saja kita patah hati jika kalah, namun rasa kemenangan itu manis sekali.
Saya beruntung bisa dilatih oleh dua individu yang luar biasa, guru bahasa Inggris kami Ms Roberts dan Eric Chan, mantan debat dari sekolah kami. Mereka telah mendedikasikan waktu dan keahliannya untuk membantu kita menjadi pendebat yang lebih baik.
Kami berkembang di bawah tekanan dan bekerja tanpa kenal lelah untuk mencapai tujuan kami. Sesi pelatihan di sekolah dan pertemuan Zoom larut malam adalah tempat kami berkumpul sebagai sebuah tim.
Kami menghabiskan waktu berjam-jam untuk meneliti, menganalisis informasi, dan menyusun argumen. Kami mencurahkan hati kami ke dalam persiapan, mengetahui bahwa setiap upaya berkontribusi terhadap kesuksesan kami di atas panggung.
Saya tidak hanya mempelajari keterampilan riset dan analitis, tetapi saya juga belajar bekerja dengan orang lain dan mengambil tanggung jawab. Keterampilan ini berguna untuk masa depan saya.
Ketika saya terus maju sebagai kapten tim, saya bersemangat untuk meningkatkan keterampilan saya, memimpin tim saya, dan membuat dampak positif dengan kata-kata dan ide-ide saya.
Sekolah kami bertekad untuk membawa ketiga tim kami ke grand final tahun ini lagi seperti yang kami lakukan tahun lalu dan mudah-mudahan bisa keluar sebagai pemenang. Bahkan jika kita tidak melakukan hal tersebut, setidaknya kita tahu bahwa kita telah memberikan segalanya dan belajar banyak hal selama ini.