Dua belas tahun lalu, Wong Yu-wing (dalam foto) berhenti dari pekerjaannya untuk menjadi petani di tanah keluarganya di Kam Tin.
Sebagai anak petani, Wong paham bahwa bertani adalah kerja keras. Namun ada satu pertanyaan yang ada di benaknya: “Berapa lama industri pertanian Hong Kong bisa bertahan?”
Wong tahu bahwa tidak mungkin pertanian keluarga kecil bisa bersaing dengan pertanian raksasa di daratan. Pertanian yang lebih besar di sana bisa menanam sayuran dengan harga lebih murah. Jadi, untuk menghidupkan kembali kekayaannya, Wong tahu bahwa pertaniannya perlu menyediakan sayur-sayuran dan buah-buahan dengan kualitas lebih baik – dan menggunakan teknologi untuk mempromosikannya.
Sejak itu, Wong mempunyai misi untuk mempromosikan pertanian lokal dan memodernisasi metode pertanian. Dia berbagi idenya di acara radio, bekerja sama dengan petani lain, dan meluncurkan aplikasi untuk memesan buah dan sayuran lokal.
Akhir-akhir ini, peternakan kecil milik Wong sibuk melayani pelanggan yang khawatir akan kekurangan makanan segar dari daratan.
Pada bulan Februari, banyak pengemudi truk lintas batas yang terserang Covid-19, sehingga harga sayuran impor dari daratan naik. Terjadi “panic shopping” di pasar Hong Kong.
Wong melihat ada hikmahnya dalam masalah ini.
“Semakin banyak orang yang belajar cara mencari produk lokal. Dulu, ada yang bilang mereka tidak tahu di mana bisa membeli sayuran lokal, tapi sekarang mereka tidak punya alasan,” katanya.
Meski terjadi pembelian panik di supermarket, peternakan Wong belum menaikkan harga. “Kami, para petani lokal, mempunyai keyakinan kami sendiri,” katanya.
Wong bertekad menggunakan inovasi untuk membantu peternakan lokal mengikuti perkembangan zaman.
Selain menjual di pasar petani, peternakan Wong menerima pesanan dari pelanggan melalui internet. Setelah mereka melakukan pembelian, tim mengantarkan barang segar langsung ke rumah mereka.
Lima hal yang perlu diketahui
1. Di Hong Kong terdapat sekitar 4.300 petani dan 2.500 lahan pertanian. Mereka kebanyakan ditemukan di New Territories.
2. Pertanian Wong Yu-wing menggunakan metode yang disebut pertanian “organik”. Ini adalah cara yang lebih alami, dimana petani tidak menggunakan bahan kimia seperti pupuk atau pestisida.
3. Hingga tahun 1970-an, pertanian di Hong Kong menanam sekitar dua pertiga sayuran di Hong Kong. Namun setelah tahun 1978, ketika daratan mulai terbuka, lebih banyak makanan mulai berdatangan dari sana.
4. Petani bergantung pada cuaca yang baik. Banjir (terlalu banyak hujan) atau kekeringan (terlalu sedikit hujan) merupakan kabar buruk bagi mereka.
5. Kamu bisa mengunjungi beberapa perkebunan di Hong Kong dan memetik buah, sayuran, dan bahkan bunga sendiri!