Seorang ayah di Shandong memutuskan untuk menghargai kemurahan hati putranya yang berusia delapan tahun di sekolah daripada mengkritik prestasi akademisnya.
Sang ayah bernama Zhou berubah pikiran setelah melihat putranya, Qinglang, memberikan permen kepada teman-teman sekelasnya.
Dalam sebuah video, Qinglang terlihat memegang tas berisi permen sambil tersenyum lebar sambil membagikannya kepada teman-teman sekelasnya.
Zhou tiba di sekolah tanpa memberi tahu putranya, dan berencana mengkritik nilai sekolah Qinglang. Namun kemudian dia merasa sangat bangga atas kemurahan hati Qinglang. Hal itu menyadarkannya bahwa sikap positif lebih penting daripada prestasi akademis yang baik.