Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan keempat pria bersenjata tersebut telah ditangkap sebelum mereka sempat melintasi perbatasan ke Ukraina.
“Saya berbicara kepada Anda hari ini sehubungan dengan aksi teroris yang berdarah dan biadab, yang korbannya adalah puluhan orang yang tidak bersalah dan damai,” kata Putin dalam pidato publik pertamanya sejak serangan tersebut.
“Teroris, pembunuh, dan bukan manusia akan menghadapi nasib buruk berupa pembalasan dan pelupaan,” kata Putin, yang menyatakan hari Minggu sebagai hari berkabung nasional di seluruh Rusia.
Dinas keamanan FSB mengatakan orang-orang bersenjata itu mempunyai kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan. Dikatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke Moskow.
Juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengatakan: “Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang melawan target militer dan tentara penjajah, bukan warga sipil.”
Dia mengatakan versi FSB bahwa para tersangka ditangkap dalam perjalanan ke Ukraina “tentu saja merupakan kebohongan lain dari dinas khusus Rusia”.
Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang “layak, jelas dan konkrit” di medan perang.
Jumlah korban tewas tersebut merupakan jumlah korban jiwa terbesar akibat terorisme di Moskow sejak kelompok separatis Chechnya menyandera pada tahun 2002 di teater Nord-Ost. Setidaknya 170 orang termasuk puluhan penyerang tewas dalam misi penyelamatan yang gagal.
Pada pertemuan dengan para pejabat senior FSB pada hari Selasa, Putin mengecam “pernyataan yang terus terang dan provokatif” dari para pejabat Barat bulan ini yang memperingatkan kemungkinan serangan teroris dalam waktu dekat. “Semua ini menyerupai pemerasan dan niat untuk mengintimidasi dan mengacaukan masyarakat kita,” kata presiden.
Serangan Moskow: lebih dari 1 cabang ISIS terlibat, Rusia berada di ‘bidik’
Serangan Moskow: lebih dari 1 cabang ISIS terlibat, Rusia berada di ‘bidik’
Kedutaan Besar AS di Moskow mengeluarkan peringatan publik di situs webnya pada tanggal 7 Maret bahwa “para ekstremis mempunyai rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser.”
“Pemerintah AS juga membagikan informasi ini kepada pihak berwenang Rusia sesuai dengan kebijakan ‘kewajiban untuk memperingatkan’ yang sudah lama ada,” tambahnya.
FSB mengatakan awal bulan ini bahwa mereka telah mencegah serangan terhadap sinagoga di Moskow yang dilakukan oleh apa yang mereka sebut sebagai cabang ISIS di Afghanistan, Interfax melaporkan.