Sebuah studi baru telah memberi kita bukti pertama tentang kehidupan – dan kematian – bintang tertua di alam semesta kita.
Para ilmuwan dari Tiongkok, Jepang, dan Australia menemukan jejak kimia unik bintang-bintang di lingkaran cahaya galaksi Bima Sakti. Mereka menggunakan kekuatan gabungan dari dua teleskop darat terbesar di dunia, di Beijing dan Hawaii.
Temuan mereka menunjukkan bahwa “bintang generasi pertama” – yang menerangi alam semesta 100-250 juta tahun setelah Big Bang – bisa berukuran sangat besar, 260 kali lebih besar dari matahari.
Fisikawan Avi Loeb mengatakan bintang-bintang pertama ini adalah salah satu misteri terbesar di alam semesta. Para ilmuwan mengira bahwa mereka hanya terbuat dari hidrogen dan helium, tanpa unsur kimia lain yang muncul kemudian.