Sean Chan Yau-shun (umur 9), Sekolah Dasar Ming Tao Gereja Lutheran Hong Kong dan Makau
Saya berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan kehidupan bermakna di sekolah. Kami harus membawa tas sekolah di depan tubuh kami dari jam makan siang hingga penghujung hari untuk meniru kondisi seorang ibu hamil.
Makan dengan “perut buncit” memang menantang, dan saya merasa lelah. Saat guru berkata, “Sudah waktunya meletakkan tas sekolahmu”, semua orang berteriak, “Hore!” Melalui kegiatan ini, saya merasakan situasi yang dihadapi para ibu selama hamil.
Ibuku menggendongku di perutnya, dan itu tidak mudah. Saya bersyukur bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini; itu membuatku menghargai ibuku.
He Mujia (umur 11), Sekolah Dasar Perguruan Tinggi Pendidikan Bersama St Paul
Ketika saya masih kecil, saya suka menonton kartun Disney. Plot kreatif dan karakternya membuat saya terpesona. Menonton film kartun seperti punya teman yang mampu membuat imajinasi saya menjadi liar. Namun, ketika saya masuk sekolah dasar, saya mulai berpikir bahwa kartun itu kekanak-kanakan. Meskipun sekarang saya menganggap kartun itu membosankan, kartun adalah bagian besar dari masa kecil saya, membuat saya terpesona dan membantu saya belajar menjadi lebih kreatif.
Aaren Ho Hin-chun (Sekolah Dasar 6), Sekolah Dasar Anglo-Cina St Joseph
Sherlock Holmes adalah detektif fiksi yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle.
Awalnya saya tidak tertarik dengan ceritanya karena terlalu banyak kosa kata baru. Namun ibu saya dengan sabar membaca bersama saya, dan saya mulai membaca buku-buku itu sendiri.
Salah satu musuh terbesar Sherlock adalah M Professor. Suatu kali, Profesor M dikirim ke penjara, tapi dia tidak bersalah. Setelah dia melarikan diri, dia memastikan orang-orang yang memenjarakannya telah ditangkap. Setelah itu, dia mulai melakukan kejahatan.
Menyelidiki kasus menginspirasi saya dan mengajari saya banyak kata baru. Apa jenis buku favorit Anda untuk dibaca?