Secara historis, Hong Kong dan Singapura memiliki banyak kesamaan. Keduanya merupakan bekas jajahan Inggris dan pusat keuangan internasional yang menerapkan hukum umum. Baru-baru ini, sudah menjadi ritual bagi media untuk membandingkan Hong Kong dengan Singapura secara tidak baik. Beberapa orang cenderung membesar-besarkan “kemerosotan Hong Kong” dan kebangkitan Singapura. Namun, perbandingan tersebut bersifat subyektif dan tidak masuk akal.
Terlepas dari semua kesamaannya, Hong Kong dan Singapura pada dasarnya berbeda. Yang satu merupakan negara berdaulat yang merdeka, sedangkan yang lainnya tidak. Dalam pengambilan keputusan, Hong Kong harus mempertimbangkan kepentingan nasional. Sebagai bagian dari Tiongkok, Hong Kong mendapat dukungan penuh dari negara adidaya Asia sambil mempertahankan otonomi tingkat tinggi. Sebaliknya, Singapura memiliki sedikit sumber daya alam dan dikelilingi oleh negara-negara tetangga yang berpotensi mengancam kepentingannya.
Sebagai wilayah administratif khusus, Hong Kong memiliki sistem yang unik. Daripada membandingkan diri dengan Singapura yang tidak ada gunanya, Hong Kong harus fokus pada dirinya sendiri dan menemukan jalannya sendiri menuju kemakmuran, kemajuan, dan prestise.
Christophe Feuille, Bordeaux, Prancis
Apakah jalanan yang bersih dan aman setara dengan kebebasan?
Hal ini setara dengan beberapa pernyataan dangkal yang diucapkan mengenai rezim totaliter seperti “setidaknya Hitler membuat kereta berjalan tepat waktu”.
Chris White, Mui Wo