Denmark adalah salah satu anggota pendiri NATO.
“Total anggaran pertahanan, termasuk bantuan ke Ukraina, akan berjumlah 2,4 persen PDB Denmark tahun ini dan pada tahun 2025,” kata Frederiksen kepada wartawan.
Peningkatan pendanaan, yang akan berlangsung dari tahun 2024 hingga 2028, akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas militer Denmark dan memberikan bantuan kepada Ukraina.
Perjanjian ini juga akan memperluas wajib militer dari empat bulan menjadi 11 bulan dan akan mencakup perempuan untuk pertama kalinya.
“Kami tidak mempersenjatai kembali karena kami ingin perang. Kami mempersenjatai kembali karena kami ingin menghindarinya,” kata Frederiksen, dan menambahkan bahwa pemerintah menginginkan “kesetaraan penuh antara kedua jenis kelamin”.
Denmark saat ini memiliki hingga 9.000 tentara profesional selain 4.700 wajib militer yang menjalani pelatihan dasar, menurut angka resmi. Pemerintah menginginkan 5.000 wajib militer tambahan.
Semua pria yang sehat secara fisik di atas usia 18 tahun dipanggil untuk dinas militer, yang berlangsung sekitar empat bulan. Namun karena jumlah relawannya cukup banyak, maka sistemnya menggunakan undian sehingga tidak semua remaja putra mengabdi.
Pada tahun 2023, ada 4.717 wajib militer di Denmark. Perempuan yang menjadi sukarelawan untuk dinas militer berjumlah 25,1 persen dari kelompok tersebut, menurut angka resmi.
Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen mengatakan sistem baru ini memerlukan perubahan undang-undang, yang menurutnya akan terjadi pada tahun 2025 dan mulai berlaku pada tahun 2026.
Denmark sudah mengumumkan tahun lalu bahwa mereka meningkatkan belanja militernya tiga kali lipat selama 10 tahun ke depan.
“Kami belum berhenti berinvestasi di bidang pertahanan, namun itu masih belum cukup,” kata Frederiksen.
“Jika kita ingin mencapai target NATO untuk dapat mengerahkan brigade 6.000 tentara secepat mungkin dan untuk mempertahankan Denmark dari serangan udara, kita harus melakukan modernisasi lebih cepat lagi,” tambahnya.