Dua orang dari Tiongkok daratan hilang setelah kapal nelayan mereka terbalik di dekat Quemoy, yang juga disebut Kinmen, yang dikuasai Taipei, pada hari Kamis, dan pencarian terus dilakukan, menurut kantor berita negara Xinhua.
![Taiwanese coastguards worked with their mainland counterparts to rescue six people from the capsized fishing boat from Fujian province. Photo: Reuters](https://cdn.i-scmp.com/sites/default/files/d8/images/canvas/2024/03/14/090a8016-db54-4416-b102-efa7133633bc_08693f1e.jpg)
Menurut surat kabar Taiwan United Daily, keenam awak Minlongyu 61222 jatuh ke laut saat kapal tersebut tenggelam sekitar 1,1 mil laut barat daya Pulau Dongding di Quemoy – tidak jauh dari lokasi kejadian pada bulan Februari.
Laporan tersebut mengatakan penjaga pantai Taiwan mengirim empat perahu ke daerah tersebut setelah menerima peringatan sekitar pukul 6 pagi bahwa ada kapal yang berada dalam bahaya.
Para penyintas dikirim ke rumah sakit sementara jenazah rekan awak mereka yang tewas kemudian ditemukan oleh penjaga pantai daratan dekat Dongding. Pihak berwenang dari daratan akan mengatur pemulangan jenazah ke keluarga mereka, katanya.
Kapal itu didaftarkan di Fujian, provinsi pesisir yang paling dekat dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, untuk dibawa ke bawah kendali daratan, jika perlu dengan kekerasan.
Hanya 2 km (1,24 mil) perairan yang memisahkan kedua sisi Selat Taiwan pada titik terdekatnya.
Southern Metropolis Daily, yang berbasis di Guangzhou, provinsi Guangdong, mengatakan penjaga pantai daratan mengerahkan perahu penyelamat dan helikopter ke kapal tersebut setelah ada laporan bahwa kapal itu terbalik dalam gelombang besar.
Dalam insiden bulan Februari, penjaga pantai Taiwan mengatakan mereka mengejar speedboat tersebut setelah memasuki “perairan terlarang” di kepulauan Quemoy, 1,1 mil laut sebelah timur Pulau Beiding.
Beijing mengecam keras Taipei atas pengejaran fatal tersebut dan menuduh penjaga pantai Taiwan menggunakan “metode kekerasan dan berbahaya”, menyerukan penyelidikan serta bantuan bagi keluarga yang kehilangan.
Sebagian besar negara – termasuk Amerika Serikat, sekutu informal Taipei dan pemasok senjata utama – tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Washington menentang segala upaya untuk secara paksa mengubah status quo, sementara Beijing menganggap masalah ini sebagai “garis merah” yang tidak boleh dilewati.